Bagaimana bisa bertahan?

Amsal 3:5-7

                Ketika kita bingung dan memiliki masalah yang sangat berat terkadang kita lupa kalau memiliki Tuhan dan cenderung bergantung kepada pengertian sendiri. Yesus berkata; Marilah kepada-Ku, semua yang letih lesu dan berbeban berat, Aku akan memberi kelegaan kepadamu.” (Matius 11:28). Berarti bahwa Yesus sebenarnya memberikan sebuah pengharapan kepada kita, tetapi kita lupa mempunyai Tuhan dan firman Tuhan yang akhirnya kita berjalan berputar-putar. Petrus bisa berjalan di atas air ketika Yesus mengajaknya, ketika angin bertiup maka takutlah dan bingunglah Petrus serta melupakan Tuhan yang ada di dekatnya.

            Mari kita meletakan Tuhan dan firman Tuhan sebagai yang utama dalam kehidupan kita. Kitab Amsal ini adalah kitab Hikmat, kitab yang didalamnya meletakkan dasar hidup takut akan Tuhan adalah segalanya – Tuhan harus jadi yang pertama dan yang utama. Bagian kitab amsal ini menolong kita untuk hidup dalam firman Tuhan yang memberikan hikmat sehingga kita bisa bertahan, apa yang membuat kita bisa bertahan? Di tengah keadaan sekarang yang sulit ditebak dan dipresiksi serta semua berubah, mari kita bisa bertahan sehingga kita hidup dalam kepastian. Amsal 3:5-7 memberikan nasehat bagaimana bisa bertahan?

  1. Tidak Hidup dalam kebohongan.

Kata percaya adalah berarti tempat perlindungan dan tidak mengandalkan kepada diri sendiri atau pengertian diri sendiri. Kita membuat perlindungan dengan kebohongan demi kebohongan demi menutupi kebingungan atau masalah yang ada. Janganlah kita hidup dalam kebohongan, tetapi hancurkan itu dan gantikanlah dengan pengertian dan perlindungan Tuhan.

  1. Ikuti cara Kristus.

Istilah “Akulah” berarti bahwa mengenal melalui pengalaman, menjelaskan dengan detail bagaimana bau, rasa, warna, bentuk dan ciri-ciri. Jangan hanya mengenal Tuhan hanya dari kata orang, tetapi melalui pengalaman diri sendiri. Kalau kita mengenal Tuhan dengan baik maka Tuhan akan meluruskan jalan kita, Kristus memberikan jalan yang benar dan baik yang bisa kita jalani. Apakah jalan Yesus selalu menyenangkan? Tidak, buktinya adalah kita sering marah dan complain dengan Tuhan. Tetapi semua itu adalah pengalaman untuk terus mengenal dengan baik.

  1. Tidak sok tahu.

Takutlah berarti tunduk dan meletakkan hidup. Allah tau bahwa kita ini sok tau, sombong dan cenderung berdosa. Takutlah akan Tuhan menolong kita untuk berjalan dengan kehendak Allah. Kesombongan itu terlihat dari cara kita menasehati orang lain, cara menilai orang lain dan cara mengenal orang lain. Janganlah kita sok tahu dengan hidup kita tetapi letakkan hidup dengan takut akan Tuhan.

            Apakah yang bisa membuat kita tenang dan bertahan? Adalah selalu ada di dalam pelukan Bapa kita yaitu Allah. Apakah yang penting bagi kita sekarang? Kita harus pastikan kita cinta Tuhan dan keluarga kita dengan cinta Tuhan juga, sehingga kita bisa mendoakan mereka dan menolong mereka dalam jalan Tuhan. Biarlah kita ini terus ada dalam pelukan Tuhan bersama orang-orang terdekat kita, sehingga apa yang terjadi kepada kita, kita bisa bertahan.

Penulis: Pdt. Hadi Sugianto Lie