RANCANGAN TUHAN

        Sebab Aku ini mengetahui rancangan-rancangan apa yang ada pada-Ku mengenai kamu, demikianlah firman TUHAN, yaitu rancangan damai sejahtera dan bukan rancangan kecelakaan, untuk memberikan kepadamu hari depan yang penuh harapan.

 

Bangsa Yehuda yang berada di tengah masa pembuangan di Babel sedang berharap kepada pertolongan Tuhan.  Di saat mereka menantikan jawaban, berita dari Tuhan yang disampaikan oleh Yeremia menyatakan bahwa keberadaan mereka di Babel adalah 70 tahun.  Jika demikian, di manakah unsur rancangan damai sejahtera?  Bagaimana bisa terjadi hari depan yang penuh harapan itu?  Jawabannya adalah karena Tuhan tetap mengerjakan karya-Nya dalam kehidupan umat-Nya.

 

Tuhan Mengontrol Kehidupan Umat-Nya

Tuhan tidak pernah terkejut atas segala peristiwa yang terjadi dalam kehidupan umat-Nya, bahkan di dunia ini, karena Ia memegang kendali kehidupan ini.  Ayat 4 menyatakan, “Beginilah firman TUHAN semesta alam, Allah Israel, kepada semua orang buangan yang diangkut ke dalam pembuangan dari Yerusalem ke Babel.”  Terjemahan yang lebih tepat dari ayat ini menyatakan, “kepada semua orang yang Aku bawa ke dalam pembuangan.”   Di dalam ayat ini, subjeknya jelas, yaitu Tuhan.  Tuhan yang membawa mereka ke Babel.  Tuhan yang mengatur mereka memasuki masa pembuangan itu.  Tidak ada sesuatu yang terjadi dalam kehidupan umat-Nya di luar pengetahuan Tuhan. 

 

Tuhan itu Memberkati Kehidupan Umat-Nya

Ayat 5-7 menunjukkan bahwa Tuhan itu tetap memberkati umat-Nya.  Kalau mereka bisa mendirikan rumah, mereka bisa menabur, menanam dan menikmati hasil, itu artinya Tuhan memberkati mereka.  Kalau mereka bisa membangun rumah tangga, mendapatkan keturunan, bahkan mereka bertambah banyak, itu artinya Tuhan memberkati mereka (bd. Kej. 1:28; Kej. 22:17; Kel. 1:7).  Memang mereka tetap berada di Babel, tetapi bukan berarti Tuhan meninggalkan mereka.  Tuhan justru sedang memurnikan mereka.  Tuhan itu tetap hadir dan memberkati umat-Nya di tengah-tengah masa pembuangan itu. 

 

Keadaan dapat menjadi sulit, tetapi Tuhan memegang kendali dan memberkati hidup anak-anak-Nya.  Dengan berpegang pada kebenaran ini, maka yang harus dilakukan oleh umat Allah ini adalah menerima situasi yang terjadi, dan berusaha menjalani kehidupan yang bermakna, dengan keyakinan bahwa Tuhan terus mengerjakan rancangan-Nya atas hidup mereka.  Di dalam Kristus, kita juga menjadi umat Allah dan rencana-Nya dikerjakan dalam hidup kita.  Kita selalu berada dalam kuasa-Nya dan dalam naungan berkat-Nya.  Ia akan mengerjakan rencana-Nya dalam hidup kita (Roma 8:28-30).  Ia tahu rancangan-rancangan apa tentang kita, yaitu rancangan damai sejahtera dan hari depan yang penuh harapan. Amin.

Penulis: Pdt. Hadi Sugianto Lie