Orang Sabar

1 Korintus 13:4-7, Galatia 5:22, Efesus 4:1-6, Amsal 16:32

                Kita perlu membedakan watak sabar, sabar karena kebiasaan, ada yang sabar karena memang tidak sampai pikirannya kesana, ada juga yang sabar karena memang sudah nasib, sabar yang karena putus asa. Allah kita adalah Allah yang panjang sabar, terlihat ketika Allah menghadapi bangsa Israel yang bebal, tetapi ketika mereka keterlaluan Allah memang harus menghukum mereka. Kita yang beriman kepada Kritus banyak ayat yang menyatakan bahwa kita harus serupa dengan Kristus. Ini artinya bahwa Kesabaran yang adalah elemen dari Allah juga harus timbul dalam diri kita orang yang menyatakan diri benar dihadapan Allah.

                Bagaimana kita melihat yang umat Kristus alami? Bukankah kadang orang Kristen mengalami hal-hal yang tidak enak dan kita harus memiliki kesabaran yang dari Kritus. Rasul Paulus memberikan teladan bagaimana dia menjadi sabar sebagai milik Kritus. Kesabaran bisa diamati dari kedewasaan iman dari orang Kristen tersebut dalam menjalani Firman Tuhan. Dari kesabaran kita terhindar dari kemarahan yang berdosa, tetapi juga bisa memadamkan situasi yang sangat emosional. Kesabaran akan membawa dirinya untuk berfikir dengan jernih sehingga bisa berfikir engan baik dan tidak ceroboh. Kesabaran yang lahir dari Kristus harus lahir dalam hati kita, sehingga menolong kita bertindak cermat dan lebih sabar dalam menghadapi orang yang menghina kita. Tetapi kesabaran yang lahir dari Kristus tidak mentoleransi akan perbuatan dosa.

                Kita juga perlu sabar dalam orang yang mengalami emosi tinggi, sebagai orang yang dalam Kristus kita harus menolong mereka sehingga kita bisa berbicara dengan baik dengan dia. Bukan untuk menang tetapi untuk membagikan pikiran kita yang jauh lebih baik. Karena bukti dari kedewasaan iman dan hidup baru adalah kesabaran yang dikehendaki oleh Tuhan. Kesabaran bukan instant, tetapi proses panjang yang disertai dengan perjalan iman bersama dengan Yesus.

                Orang Kristen yang sabar karena harus membela Kritus, adalah sebuah kesaksian dalam kehidupannya. Maka itu menjadi orang sabar adalah kehendak Tuhan, kesabaran harus di dasari dari firman Tuhan, ukurannya adalah kesabaran Kristus dan dimampukan oleh Kristus, serta kalau kita kurang sabar bedoalah “Ampunilah kami sehingga kami bisa bersabar”.

Penulis: Pdt. Hadi Sugianto Lie