Mengapa harus mengucap syukur??

1 Tesalonika 5:18

            Mengucap syukur harus didasarkan kepada iman yang benar. Mengucap syukur itu tidak boleh dibangun diatas dasar karena kita baru melihat ke bawah dan ada hidup lebih susah dari kita. Mengucap syukur adalah sikap iman, bukan hasil membandingkan keadaan orang lain. Kalau kita membandingkan keadaan yang kita pakai sebagai landasan kita mengucap syukur maka tidak akan pernah heran ada orang Kristen yang mudah iri hati atu tidak mudah melihat orang lebih berhasil dari kita. Mengucap syukur adalah soal percaya, bahwa yang kita alami sekarang itu yang terbaik.

          Mengapa kita harus mengucap syukur dengan benar? Kalau kita tidak mengucap syukur atas dasar firman Tuhan sehingga kita tidak memiliki iman maka itu adalah sebuah perbuatan jahat dan menjadikan kita orang yang tidak akan pernah puas. Mengucap syukur sangat penting untuk menyelamatkan kita dari perbuatan jahat, dari keinginan untuk membalas orang lain karena kita melihat perbuatan tidak baik yang dilakukan orang lain kepada kita adalah seizin Tuhan dan tidak akan memunculkan rasa ingin membalas. Mengucap syukur akan menyelamatkan kita dari keserakahan dan keinginan buruk untuk mendapatkan hal-hal tidak benar yang tersembunyi dalam hidup kita. Mengucap syukur akan menolong kita untuk punya hati yang bersih, ketika kita memiliki hati yang seperti itu kita akan mengalami seperti kata Yesus dalam matius 5:8; “Berbahagialah orang yang suci hatinya, karena mereka akan melihat Allah”. “Akan melihat Allah” karena itu digambarkan dengan situasi percakapan Allah dengan Musa, Musa bisa berbicara dengan Allah seperti seorang sahabat. Ketika kita membiarkan diri kita mengucap syukur akan menyelamatkan diri kita dari perbuatan jahat dan memiliki hati yang bersih. Hati yang bersih akan membuat kita bisa berbicara dengan Allah selayaknya sahabat. Kesempatan indah bisa berbicara dengan Allah dengan sebuah suasana keakraban. Semua ini bisa kita alami jika kita menjaga hati tetap bersih dan dengan mengucap syukur dalam segala keadaan, meskipun keadaan kita sedang tidak baik hari ini.

          Bila mengucap syukur adalah kehendak Allah, lalu kita tidak mau melakukannya. Pertanyaan apakah engkau akan mendapatkan kesempatan untuk meyakini kehendak Allah yang kita kerjakan? Banyak orang Kristen ingin punya keyakinan untuk melakukan sesuatu dalam kehidupannya contoh dalam memilih pasangan untuk menikah, dalam memilih usaha yang cocok, dan banyak keinginan lainnya tetapi masih tidak punya keyakinan yang penuh. Yang menjadi pertanyaan diawal adalah apakah hidup kita sungguh selalu dipenuhi dengan ucapan syukur? Menjadi kekuatiran jika ternyata kehidupan kita masih banyak complain, masih banyak membandingkan diri dengan orang lain, masih iri dengan orang lain, curiga kepada Tuhan dan tidak bisa dengan bulat hati mengasihi Allah dengan segenap hati dan segenap jiwa. Kalau kita tidak bisa mengucap syukur, apakah kita masih bisa berdoa dengan baik? Mungkin kita masih berdoa untuk makanan kita, tetapi tidak dengan hati dan hanya sebuah formalitas. Kalau kita tidak menjaga hati kita bersih dan penuh dengan ucapan syukur dalam segala hal kesempatan untuk bisa berbicara dengan Allah dan Allah berbicara kepada kita jauh. Jangan menyalahkan Tuhan yang tidak mau mendekat, Tuhan itu sudah dekat tetapi kita tidak bisa menjaga hati kita dengan penuh ucapan syukur.

           Allah mau kita dengan sungguh mengucap syukur dalam segala hal dalam keadaan baik atau tidak baik dalam kehidupan kita. Kita harus sungguh mengasihi Tuhan, kita tidak akan mencurigai Tuhan bahwa Tuhan punya scenario yang jahat. Maka bagian ini mau mengatakan bahwa bila kita dengan sungguh mengasihi Tuhan maka tidak alasan kita tidak bisa mengucap syukur, karena Allah ada dibalik semua hal yang terjadi dalam kehidupan kita. Kalau kita tidak mau mengucap syukur, Tuhan tidak akan memaksa tetapi kita tidak akan menemukan berkat yang lain.

          Mengucap syukur dalam segala hal itu seperti pintu gerbang utama untuk kita bisa membuk pintu-pintu kecil yang lain untuk kita menemukan keyakinan akan kehendak Tuhan yang berikut atas hidup kita. Kalau kita mau sebentar saja memandang Salib Yesus, pengorbananNya untuk kita yang berdosa, apakah kita menemukan alasan untuk kita tidak mau mengucap syukur hari ini? Mari kita mengucap syukur yang akan membuat kita jauh dari perbuatan jahat sehingga hati kita bersih dan ketika kita punya hati yang bersih kita memiliki kesempatan untuk berbicang dengan Allah sehingga kita memiliki keyakinan yang penuh. Keyakinan-keyakinan pada titik-titik tertentu sampai pada akhirnya dititik terakhir kita bisa bersorak-sorai karena Allah terus berbicara menuntun jalan kehidupan kita. Tetapi kalua kita tidak memiliki hati yang tidak bersih, kita tidak akan mendapat apa-apa. Mari kita belajar mengucap syukur karena Yesus sudah mati dan mengasihi kita, sehingga kita harus mengucap syukur karena itu yang dikehendaki oleh Allah.

Penulis: Pdt. Hadi Sugianto Lie