Tenangkan hatimu

Mazmur 116

                Rasa takut dan kuatir biasanya kita usir dalam nama Tuhan Yesus, tetapi apakah kuatir dan ketakutan itu adalah setan yang harus diusir. Saya akhirnya menemukan cerita dalam alkitab tentang seorang Bapa yang memohon kesembuhan anaknya kepada Yesus yang mengatakan bahwa “ampunilah karena saya tidak layak dan kurang percaya”. Kalimat ini yang saya pakai ketika saya sedang jenuh, kuatir dan takut.

                Setiap kita manusia pasti pernah mengalami hal-hal yang tidak menyenangkan bahkan karena ketakutan dan kekuatiran itu datang menyerang. Maka bagaimana kita harus datang dihadapan Tuhan? pemazmur memberikan sebuah cara untuk kita sehingga kita bisa lebih baik. Pemazmur mengatakan Sang Pemazmur berkata kepada dirinya sendiri: Kembalilah tenang hai jiwaku, Kembalilah beristirahat hai jiwaku, Kembalilah pada perhentianmu hai jiwaku.  Kita yang terus merasa kuat dan tidak mau ambil waktu berhenti untuk menenangkan jiwanya adalah seorang yang tidak menghidupi imannya dengan benar. Kita ini terkadang merasa bahwa kita ini paling kuat dan tidak mau mengambil rasa tenang, jangan merasa bahwa kita ini bisa menolong diri kita sendiri. Pemazmur mengajak kita untuk mengambil waktu tenang sehingga kita bisa berfikir dengan baik. Pemazmur membagikan 2 akibat ketika kita mengambil waktu tenang.

  1. Pertama:
    Menjadi Pribadi yang Utuh.

Mazmur 116:10 Aku percaya, sekalipun aku berkata: "Aku ini sangat tertindas." Menjadi pribadi yang utuh itu adalah menerima bahwa diri ini sewaktu waktu tidak tahan dengan penindasan – dengan masalah dengan penderitaan, tetapi di hati ini kita tetap bisa berkata, “Aku percaya kepada Tuhan Yesus”. Kita harus beristirahat dan juga menjadikan diri tenang sehingga kita bisa kembali percaya dan iblis tidak sempat membawa dan menarik kita dalam dosa

  1. Kedua:
    Menjadi Teguh Percaya Kedaulatan Allah.

Mazmur 116:15 Berharga di mata TUHAN kematian semua orang yang dikasihi-Nya. Ketika Tuhan menanggil kita dikatakan bahwa Tuhan itu menganggap kita berharga ketika kita dipanggilnya. Tuhan pasti memberikan pertimbangan bagi kita, keluarga dan Tuhan juga pasti mempertimbangkan dalam memanggil kita kembali kepada Tuhan. Orang yang takut kepada kematian dan itu mengganggu ketenangan sehingga kita tidak bisa merasa tenang dan siap sehingga damai itu sepertinya direnggut oleh Tuhan. Tetapi ingatlah Tuhan Yesus tidak pernah salah dan pasti mempertimbangkan dengan baik ketika kita diambil dan kembali kepada Bapa.

Ketika kita ada dalam masalah kita perlu untuk menenangkan diri kita dan beristirahat. Yesus saja memberi waktu untuk menyingkir dan berdoa. Kalau kita tidak bisa tenang maka yang ada hanyalah sebuah kegelisahan dan itu sangat mengganggu kita semua sehingga kita harus beristirahat dan membuat hati tenang sehingga kita mengenal dan mengingat kebaikan Yesus.

Tuhan Yesus mau, kita tidak menjadi orang yang senang dengan 20 tahun, 30 tahun yang baik, tetapi untuk 2-4 tahun yang kurang baik lalu kita menjadi anak durhaka. Kita harus ambil teladan pemazmur sehingga kita ini tidak mudah rapuh dan terus kuat menghadapi apapun yang terjadi dalam kehidupan ini. Masa-masa ini adalah masa yang sulit, tetapi mohon Allah untuk menolong kita yang kurang percaya ini untuk menenangkan hati dan menolong kita untuk bisa kembali kepada jiwa yang tenang dan beristirahat sehingga kita bisa mendapatkan kedamaian.

Penulis: Pdt. Hadi Sugianto Lie