Jangan tunjukkan

Matius 6:3

                Sebuah universitas biasanya memberikan beasiswa kepada mahasiswa yang berprestasi dan juga untuk mahasiswa yang secara ekonomi kurang mampu. Dengan memberikan beasiswa, universitas berharap punya nama baik dan semakin diakui sebagai universitas yang menolong mahasiswanya. Ketika kita memberikan bantuan kepada orang pasti juga memiliki motivasi dibaliknya.

                Orang Israel memiliki kewajiban untuk memberi sedekah kepada orang yang miskin, Ulangan 15:11; Sebab orang-orang miskin tidak hentinya akan ada di dalam negeri itu; itulah sebabnya aku memberi perintah kepadamu, demikian: Haruslah engkau membuka tangan lebar-lebar bagi saudaramu, yang tertindas dan yang miskin di negerimu." Orang Miskin akan tetap ada sampai kedatangan Yesus. Kita bisa menolong orang miskin untuk bisa hidup lebih baik, tetapi kemiskinan tidak akan pernah hilang dan juga akan tetap ada di dunia ini.

                Imamat 19:9, Pada waktu kamu menuai hasil tanahmu, janganlah kausabit ladangmu habis-habis sampai ke tepinya, dan janganlah kaupungut apa yang ketinggalan dari penuaianmu.  Imamat 19:10, Juga sisa-sisa buah anggurmu janganlah kaupetik untuk kedua kalinya dan buah yang berjatuhan  di kebun anggurmu janganlah kaupungut, tetapi semuanya itu harus kautinggalkan bagi orang miskin dan bagi orang asing;  Akulah TUHAN, Allahmu. Kalau kita ingat cerita Rut. Naomi dan Rut kehilangan suami dan akhirnya Naomi hendak pulang ke Yerusalem karena keadaan sudah lebih baik. Rut bersikeras untuk ikut bersama Naomi kembali ke kampung halamannya. Ruth akhirnya ikut dengan Naomi bersama pergi kembali ke Yerusalem. Ketika mereka tiba mereka bukan orang yang kaya, sehingga Rut akhirnya pergi menjari gandum dari sisa orang-orang yang panen. Rut pergi ke ladang Boas dan mengambil sisa dari gandum yang sudah dipanen yang jatuh di tanah. Melihat itu Boas mengatakan kepada pekerjanya jatuhkan gandum lebih banyak supaya mereka mendapatkan lebih banyak juga.

                Tujuan Tuhan memberikan kekayaan supaya kita membuat sistem subsidi silang, untuk menolong bukan hanya untuk kepuasan sendiri. Tuhan tidak akan menghilangkan orang miskin supaya terjadi subsidi silang dan Tuhan juga ingin melihat iman kita sebagai anak-anak Allah. Orang yang suka menolong akan menerima janji Allah, Amsal 22:9, Orang yang baik hati akan diberkati, karena ia membagi rezekinya dengan si iskin. Amsal 28:27, Siapa memberi kepada orang miskin tak akan berkekurangan, tetapi orang yang menutup matanya akan sangat dikutuki. Tuhan akan memberkati orang yang berkemurahan kepada mereka yang suka menolong, tetapi Tuhan akan bertindak juga kepada orang yang menutup mata kepada pertolongan.

                Dalam bersedekah kita juga harus berhati-hati terhadap motivasi kita. Matius 6:2
Jadi apabila engkau memberi sedekah, janganlah engkau mencanangkan hal itu, seperti yang dilakukan orang munafik di rumah-rumah ibadat dan di lorong-lorong, supaya mereka dipuji orang. Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya mereka sudah mendapat upahnya. Mencanangkan dalam bagian digambarkan seperti gong atau ketungan yang dibunyikan sehingga banyak orang mengerti dengan isyarat itu, kalau orang yahudi biasanya menggunakan sangkakala. Jadi jangan ditunjuk-tunjukkan ketika kita memberi,  Apakah ini bertentangan dengan Matius 5:16, “Demikianlah hendaknya terangmu bercahaya di depan orang, supaya mereka melihat perbuatanmu yang baik dan memuliakan Bapamu yang di sorga.” Bukan bertentangan. Orang yang munafik ingin menolong orang lain, tetapi ada tujuan lain yaitu mereka juga ingin dipuji oleh banyak orang, melakukan sandiwara. Contoh Bernabas, Ananias dan Safira, mereka sama-sama memberi, tetapi kenapa kematian berujung kepada Ananias dan Safira. Ananias dan Safira itu haus akan pujian sehingga ia mati karena mempunyai motivasi yang salah.

                Jangan bermain sandirwara, tetapi lakukanlah subsidi silang dan juga jaga hati sehingga supaya kita tidak bersandiwara dan tidak ada motivasi yang salah. Kalau kita masuk dalam sistem subsidi silang ini maka kita menghidupi hidup yang benar di dalam Tuhan. Kita harus punya keberanian dan belajar untuk ambil bagian dalam subsidi silang (bersedekah), sehingga kita ikut mengaplikasikan firman Tuhan dalam kehidupan kita.

Penulis: Pdt. Hadi Sugianto Lie