Diam dalam pertolongan Tuhan

Ratapan 3:26

                Bangsa Israel pernah ada dalam masa yang tidak enak, mereka dibuang, bait Allah diruntuhkan dan semua ini adalah proses peremukan Allah kepada bangsa Israel. Peremukan Allah kepada bangsa Israel bukan adalah jahat, tetapi bentuk sayang bangsa Allah kepada bangsa ini, peremukan ini adalah bentuk pendisplinan. Kitab Ratapan adalah sebuah ungkapan kesedihan, tetapi ada juga ungakapan kepercayaan seperti Ratapan 3:26

                Ketika Tuhan hendak membentuk kita seperti tanah liat ada di tangan penjunan maka kita akan mengalami proses dilempar dan dihancurkan sehingga kita menjadi barang yang bagus. Tetapi dalam proses ini kita mempunyai godaan dan cobaan untuk berteriak dan memaki Tuhan. Tetapi dalam bagian ini Israel memilih untuk diam. Diam merenungi akan kesalahan yang mereka lakukan. Diam merenungi akan kesalahan yang dilakukan, kalau kita melakukan kesalahan jangan banyak buat alasan. Diam tidak berisik, tidak bikin gaduh, tidak bocor di saat ingin meluapkan kekesalan dan kemarahan  kepada Tuhan adalah buah iman!

                Tuhan ingin kita mengingat dengan baik, ketika kita berdosa dan kembali kepada Tuhan serta merasakan pendisiplinan Allah, Tuhan bisa melakukan dan mendatangkan yang baik dalam kehidupan kita. Israel juga sama dalam masa susah Allah bisa mendatangkan kebaikan. Maka diam menantikan pertolongan Tuhan itu penting.

                Anugerah Tuhan selalu lebih besar dari kejatuhan manusia dalam dosa dari kebobrokan manusia yang kemudian harus menanggung akibatnya. Janji Tuhan itu berlaku untuk selama-lamanya. Yesus datang dengan penuh anugrah dalam kehidupan kita untuk memberikan pertolongan bagi kita yang rindu untuk datang kembali dan bertobat kepada Allah. Status perempuan tidak baik yang pernah disematkan kepada perempuan sundal oleh orang banyak sehingga ia hampir saja dihujani batu di depan Yesus, tetapi Yesus menyelamatkan dan mengampuni perempuan ini dan berkata jangan berbuat dosa lagi. Yesus itu mendukung kita dan memberikan pengampunan dan anugrah, kalau kit aini kembali kepada Allah. Ingatlah dalam menghadapi kehidupan ini memang tidak mudah tetapi Tuhan tidak akan meninggalkan kita.

                Anugrah itu juga memberikan kita kekuatan kepada kita, mungkin ada masa lalu yang kelamyang harus kita lewati tetapi anugrah itu memberikan kemurahan kepada kita sehingga menjadi kekuatan baru. Kemurahan Tuhan Yesus menolong kita untuk menghadapai masa-masa ini, masa-masa yang mungkin tidak muda, tetapi selalu ingat bahwa dia tidak akan meninggalkan kita. Dia justri ada mendukung kita , dibelakang kita dan memberikan kekuatan.

Penulis: Pdt. Hadi Sugianto Lie