Is GOD is a good GOD?

Mazmur 103:13

                Pertanyaan yang menjadi tema kita “Apakah Tuhan adalah Tuhan yang baik?” tidak semua orang bisa menjawab Tuhan itu selalu baik dan sama kepada semua orang. Karena mungkin dalam kehidupanya adalah banyak orang yang merasakan Tuhan tidak selalu baik, mungkin Tuhan itu tidak adil atau Tuhan itu jahat, tergantung bagaimana perjalanan hidupnya. Maka itu pertanyaan ini menjadi susah-susah gampang karena tergantung bagaimana kita melihat perspektif Allah. Malam hari ini kita mau melihat dasar dari dari Tuhan kita yang disebut Tuhan yang baik.

                “Seperti Bapa sayang kepada anaknya”, kalimat dari mazmur 103 Tuhan ingin menaruh harap kepada kita yang sudah jadi bapak, atau akan jadi bapak apa yang menjadi kerinduan Bapa yaitu untuk sayang kepada anak-anak sehingga bisa nyambung dengan Kristus yang adalah Bapa kita. Kalau Bapak-bapak yang menujukkan kasih sayangnya kepada anak adalah bapak yang baik sesuai dengan apa yang Tuhan inginkan. Tetapi ternyata tidak semua hubungan atau relasi dengan anaknya itu tidak berlangsung dengan baik. Jadi mungkin anak-anak mengalami hal yang pait dengan bapaknya, sehingga ketika dikenalkan Bapa yang adalah Kristus atau doa Bapa kami anak itu tidak bisa terima karena ia mendapati bahwa Bapaknya bukan orang yang baik dan butuh waktu yang lama untuk mengenal Bapa atau Kristus sebagai Bapa yang baik.

                Apakah Yesus atau Kristus adalah Bapa yang baik? bagaimana kita membangunya? Dari kondisi kita atau dari yang lain? Fondasi yang kuat untuk menjawab Bapa adalah Bapa yang baik adalah dengan adanya pemulihan hubungan dengan Tuhan sendiri. Manusia berdosa tidak akan punya modal yang kuat untuk mengenal Yesus sebagai bapa yang baik kalau tidak ada pemulihan hubungan. Karena dengan pemulihan ini kita bisa mengenal dan bisa tau bahwa Dia adalah yang baik. Kalimat, “takut akan Dia” itu menunjuk pada arti orang yang sudah alami pengampunan dan berkat sebagai anak Allah sehingga ia pun menyembah Tuhan. Kalimat Takut akan dia adalah seperti kacamata yang pas sehingga kita bisa melihat sesuatu yang jelas. Dari situ kita beroleh iman yang akan menolong kita mengenal Yesus sebagai Bapa yang baik. Dengan “kacamata iman” itu kita bisa melihat Bapa yang baik, yang memelihara – menjaga ciptaan-Nya.

                Dengan “kacamata iman” itu kita bisa melihat Bapa yang baik, yang merancangkan dan menyelamatkan kita dari hukuman dosa yang kekal. Iman itu membuat kita bisa melihat lebih terang bagaimana Bapa yang baik itu. Roma 6:23, Sebab upah dosa ialah maut; tetapi karunia Allah ialah hidup yang kekal dalam Kristus Yesus, Tuhan kita. Semua kita harusnya mati kepada kekekalan, karena Bapak yang baik menyerahkan Kristus sebagai ganti dosa. Tidak ada yang bisa menggantikan Yesus sebagai ganti dosa karena itu yang sepadan. Apakah kita mau dekati Tuhan dengan segala usaha kita atau dengan perbuatan kita? tidak ada yang bisa Allah yang murk aitu kudus dan butuh yang sepadan yaitu Kristus. Dengan kacamata iman itu kita bisa menjawab bahwa Tuhan itu baik. kalau kita punya iman yang benar, masakan kita tidak bisa menyembut Bapa yang baik, karena Tuhan yang akan memampukannya. Dengan “kaca mata iman” itu kita bisa melihat Bapa yang baik, yang selalu terbuka menerima kembali, saat kita telah berontak, bahkan lari meninggalkan-Nya. Pertanyaan lebih dalam kenapa Tuhan baik? kita tidak akan menemukan jawabannya kalau kita tidak mendekat dan mengenal Yesus dengan baik dalam kehidupan kita, jangan kita mengenal Yesus dengan ukuran diri kita, tetapi dengan firman Tuhan dan Tuhan tidak punya dosa sehingga tidak ada yang jahat dalam diriNya.

Penulis: Pdt. Hadi Sugianto Lie