Manusia Berdosa & Salib

Kolose 2:13-14

            Dalam kehidupan ini kita membawa beban kecemasan dan rasa takut dalam kehidupan karena ada rasa bersalah pada waktu lalu. Kita bergumul bagaimana bisa lepas dari beban itu, tetapi itu adalah keadaan normal karena kita ini ada didalam dosa dan itu berarti bahwa kita ada didalam rasa bersalah. Kita semua berdosa dan itu sudah ada didalam alkitab, masalahnya adalah ketika kita berdosa kita ini biasanya mencari jalan keluar atau mencari kelegaan. Tetapi semakin mencari kelegaan, semakin juga membuat kita sulit melihat beban ini. Sebagai manusia kita mencari cara-cara untuk bisa lepas dari dosa yaitu, Buat reformasi sosial(Membuat cara sendiri dalam beribadah, ketika cara ibadah sudah beralih), menciptakan filosofi baru (mulai membuat kata-kata motivasi untuk membuat orang lain semangat), pelarian kepada obat-obatan, terlibat sihir dan bahkan penyangkalan kepada dosa (Merasa tidak berdosa). Manusia berusaha membuat cara sendiri sehingga ia merasa lepas dari dosa, tetapi masalah dosa itu tidak bisa dilepaskan dengan cara manusia sendiri yang sementara, seperti kita minum obat sakit demam atau painkiller tanpa mematikan penyakitnya.

            Banyak yang tidak sadar bahwa akar dari masalah itu adalah dosa, tetapi banyak orang yang berfikir bahwa masalah itu muncul dari orang lain. Jarang orang mencari dengan baik akar masalah dan hanya menyalahkan orang lain. Menyelesaikan dosa tidak bisa hanya mengatasi dengan gejala yang muncul, misalnya jangan mencari kambing hitam dan menyalahkan orang lain. Kalau kita mencari mulai menyalahkan orang lain, mungkin ada akar masalah yang belum dicabut dalam diri kita. Akar itu bisa dicabut dengan mengakui Yesus sebagai juruselamat, 1 Petrus 2:24, Dan Dia sendiri menanggung dosa-dosa kita di dalam tubuh-Nya di kayu salib, supaya kita mati terhadap dosa dan hidup dalam kebenaran karena oleh bilur-bilur-Nya kamu telah disembuhkan. Dosa dalam PL, ketika imam akan membawa korban sebagai persembaahan pengakuan dosa. Yang dilakukan adalah meletakkan tangan diatas hewan itu dan memindahkan kepada hewan. Secara spiritual maka hewan yang berdosa itu disembelih dan membawa kelepasan dari dosa. Inilah yang sama dilakukan Kristus, Kristus yang tidak berdosa menjadi berdosa untuk menebus kita dari dosa. Dosa kita dipindahkan kepada Yesus diatas pengorbanan diatas kayu salib. Kemarahan Allah bisa diredam dengan Kristus sebagai kurban yang sepadan.

            Apakah karya Kristus berhenti sampai hanya menghapus dosa, tidak tetapi Salib Kristuslah yang memberi Hasrat dan kekuatan untuk hidup benar. Salib Kristus akan memberikan kita kehausan untuk melakukan hal yang baik sehingga kita bisa melakukan yang benar. Rasa haus itu akan muncul dalam hati kita, haus untuk rindu melakukan yang baik dan benar untuk kemuliaan Tuhan, itu semua karena karya salib Kristus. Hanya salib Kristus itu yang dapat menyucikan hati kita sehingga kita bisa melakukan kebaikan dan kebenaran. Sekarang yang harus kita koreksi adalah diri kita, apakah hati kita penuh dengan kebencian dan juga masih jatuh dalam dosa? Kalau hati kita masih susah maka kita butuh salib Kristus.

            Masalah hidup kita itu kompleks bahkan ketika melihat diri kita sendiri, kadang kita ini belum beres dengan citra diri sehingga kita ini rendah diri atau punya sesuatu yang bisa kita pendam. Dengan kerendahan hati kita harus minta ampun kepada Tuhan, sehingga Salib Kristuslah yang akan membuat kita berharga (citra diri dipulihkan). Di Salib Kristus ada perlindungan, ada keamanan, ada tempat berlindung, dan semua kuasa dosa di jalan kita, tidak akan dapat menjangkau kita, ketika kita telah berlindung di bawah Salib yang menebus dosa-dosa kita. - AC Dixon. Salib Kristuslah yang akan membuat kita tidak tahan – gelisah kalau tidak melayani. Ketika salib Kristus selalu ada dalam diri kita maka gairah itu akan mengalir dalam kehidupan kita. Salib Kristus itu menolong kita untuk bisa bertahan dan juga menghibur kita ketika kita mau komitmen untuk bisa melayani dan juga melakukan yang benar. Salin Kritus itu menolong kita untuk bisa konsistent. “Yang mendominasi pikiran Kristus bukanlah hidup bagi diri-Nya sendiri, tetapi pemberian hidup-Nya.” John Sott. Hanya salib Kristus yang membuat kita melayani dan memperbaiki citra diri kita sehingga kita bisa tumbuh menjadi orang yang dewasa dalam kehidupan ini, mari kita datang dan merendahkan diri kepada salib Kristus karena itulah yang kita butuhkan.

Penulis: Pdt. Hadi Sugianto Lie