Ada Masa Depan

Mazmur 37:37

Mazmur 37:37

Perhatikanlah orang yang tulus dan lihatlah kepada orang yang jujur, sebab pada orang yang suka damai  akan ada masa depan;

 

"Kita menjadi iri hati sebabnya karena kualitas kita begitu rendah.” Shane Parrish. Peringatan buat manusia, jika ada iri hati maka hati kita ada dalam penurunan. Jika kita orang Kristen maka iman kita tidak masuk dalam hitungan. Kualitas hubungan kita dengan Tuhan tidak pas jika kita ada dalam iri hati. Kalau iti hati muncul sebenarnya adalah alarm kita untuk kembali kepada Tuhan, kalay tidak dilakukan maka akan makin terpuruk.

 

Daud punya kesempatan untuk membunuh Raja Saul, tetapi dlam bagian ini Saul tidak memilih untuk membunuh Saul. Saudara-saudara Yusuf mengalami iri karena apa yang diperbuat orang Tua kepada Yusuf. Miriam iri hati kepada Musa. Semua berakhir kepada kelicikan. 

 

Orang yang suka damai itu menunjuk kepada pribadi: Yang tidak berbuat jahat kepada orang yang punya niat jahat atau yang hatinya licik. Masa depan ada bagi orang yang memilih tetap menjaga diri tetap damai. Seperti Yusuf yang akhirnya Tuhan pakai dan tolong untuk menjadi pemimpin. Bagaimana dengan saudaranya? Saudaranya datang memohon bantuan kepada Yusuf. Akhirnya kita melihat bahwa orang yang punya masa depan adalah orang yang suka damai. Orang yang suka damai itu menunjuk kepada pribadi: Yang tidak dengki melihat hidup orang lain lebih banyak untungnya – lebih berhasil, Bukan orang yang lcik dan iri hati.

 

Harusnya kita manusia harus mengusai diri kita. Karena kalau timbul iri hati, itu membuat hidup kita harus melihat dan memperhatikan orang lain sehingga fokus kita bukan lagi kepada apa yang kita kerjakan tetapi kepada orang lain yang kita jadikan objek iri hati. Kristus menjadikan kita secara spesifik dan Kristus tidak salah dalam menyelamatkan kita. Jadi Yesuspun tidak akan salah dalam memberikan berkat dan bagiannya kepada setiap anak-anaknya.

 

Biar Tuhan saja yang mengatur, kemarin kau coba mengatur sendiri berantakan semuanya. Kalau dengan demikian kita melakukannya. Maka tidak akan ada kesempatan untuk rasa iri yang berakhir kepda kelicikan terjadi. Masa depan kita akan selalu ada di dalam kristus, tetapi yang harus kita lakukan adalah selalu berpegang kepadaNya

Penulis: Pdt. Hadi Sugianto Lie