Tidak Kecewa

Matius 11:6

Matius 11:6

Dan berbahagialah orang yang tidak menjadi kecewa dan menolak Aku.



“Manusia dapat dihancurkan – Tapi tidak dapat dikalahkan.”
  ernest hemingway. Kalimat ini membawa semangat bagi banyak orang, tetapi diujung hidupnya sang penulis tidak bisa mengatasi rasa kecewa. Dia mengatasi rasa kecewanya dengan minum alkhohol, tetapi itu tidak bisa menghilangkan rasa kecewa. Diakhir hidupnya dia mati dengan bunuh diri. Setiap kita tidak bisa menolak rasa kecewa, tetapi jangan pernah lupa bahwa diri kita bisa menolak kekecewaan dan bisa menggantikannya dengan sukacita.

 

Matius 11:6, Dan berbahagialah orang yang tidak menjadi kecewa dan menolak Aku. Kalimat “tidak menjadi kecewa dan menolak Aku” dapat diartikan dengan “tidak mempunyai alasan untuk menjadi kecewa terhadap Tuhan” Bagian ini ingin dikatakan bahwa kita tidak kebal terhadap rasa kecewa, tetapi kita punya kemampuan bahwa untuk tidak menggubris akan kecewa itu dan menggantikannya dengan sukacita. Jangan membuat kesimpulan dan menilai Tuhan adalah asal mula dari sebuah kekecewaan sehingga kita itu marah dan protes kepada Tuhan. Kita itu dibiarkan mengalami segala penderitaan, bukan karena Tuhan itu tega tetapi untuk kita menjadi kuat dalam menjalani rencana Tuhan. 

Yohanes pembabtis ada dalam penjara dan mengalami penderitaan. Yohanes pembabtis adalah mempersiapkan jalan bagi Yesus.  Kristus menyampaikan berbahagialah orang yang tidak kecewa dan mengikut aku saat Yohanes ada di ddalam penjara. Perkataan itu ditujukan kepada Yohanes, tetapi kalialmat ini ditujukan kepada kita juga. Kenapa disebut berbahagia? Tuhan Yesus itu ada bersama dengan Yohanes. Sekarang kita juga memiliki Roh Kudus yang menyertai kita sehingga kita punya kemampuan untuk mengatasi kekecewaan. Kekecewaan memang bisa menyentuh kita tetapi jangan biarkan kecewa itu mampir dan menenggelamkan kita. Jangan takut bersukcitalah ada Tuhan dalam kehidupan kita. Yohanes dalam penjara hampir ditenggelam tetapi tidak jadi karena kata kata Yesus dan Roh Kudus yang memampukan dia bertahan. Hidup berbahagia itu harus;

  1. Hadapi emosi sendiri. hadapi kekecewaan itu sehingga kita bisa bangkit. Yesus menyuruh yohanes untuk menghadapi emosinya sendiri sehingga bisa bangkit dan mengerti dengan benar bagaimana Roh kudus itu bekerja dan menolong kita, sehingga kita tau dari firman Tuhan atai berdiskusi dengan orang yang lebih rohani dan ini membuat kita tidak tenggelam dalam kekecewaan.
  2. Tidak salahkan Tuhan. Ketika murid Yohanes memberitahu dengan benar siapa Yesus. Maka itu menolong dia untuk tidak menyalahkan Tuhan, tetapi mulai bertanya kepada diri dan mengoreksi diri kita. Apa yang dikatakan oleh Yesus melalui muridnya itu membuat dia semakin tenang.
  3. Menerima realita dengan ikhlas, Yohanes pembabtis akhirnya memang Tuhan Yesus tidak tolong. Akhir dari kisah Yohanes adalah mati, tetapi Yohanes menjadi sangat tenang dan siap mengahadapi semua itu. 

 

Yesus juga mengalami hal yang sama seperti Yohanes berjalan sampai di bukit golgolta. Tetapi dia menjalani semuanya dengan baik dan tenang karena Dia ada di jalan yang benar, yaitu di jalan rencana Allah. Tidak ada yang lebih bahagia dari pada berjalan dalam rencana Allah, kita akan ditolong menjadi tidak panik dan bingung akan masa depan jika kita ada di track yang benar yaitu berjalan bersama dengan Yesus.

Penulis: Pdt. Hadi Sugianto Lie