Jangan Takut

Lukas 2: 8-10

Lukas 2: 8-10

Di dalam kehidupan kita sebagai manusia ada hal-hal yang tidak bisa kita pungkiri itu ada di dalam diri kita yaitu perasaan takut. Tidak ada seorangpun di dunia ini yang tidak mengalami rasa takut. Bahkan bisa dikatakan semakin hari, semakin tahun rasa ketakutan kita semakin besar hal ini disebabkan oleh banyaknya ketidakpastian terjadi di dalam dunia ini. Bahkan Edward T Welch mengatakan “Setiap zaman adalah zaman kecemasan, setiap abad adalah abad ketakutan”. Hal ini memang benar adanya bahwa disetiap zaman ada kecemasannya tersendiri dan rasa takut sendiri. Ketidakpastian membuat kita menjadi begitu cemas dan takut.Rasa takut kita yang kita alamai sekarang seringkali disebabkan oleh masa lalu yang belum diselesaikan.

                Ini jugalah yang di alami oleh para gembala pada waktu itu. Gembala-gembala SANGAT KETAKUTAN Ketika malikat dengan tiba-tiba mendatangi mereka pada malam hari. Yang dimana pada saat itu para gembala tinggal di padang mereka tidak pulang ke rumah untuk tidur, mereka berada di dekat api unggun sambil menjaga kawanan domba mereka. Mereka harus berjaga-jaga agar ternak mereka tidak dicuri atau diterkam binatang buas. Tetapi tiba-tiba di malam yang sunyi itu, malaikat Tuhan berdiri di dekat mereka, ini ada suatu peristiwa yang baru mereka alami seumur hidup mereka, dimana kemuliaan Tuhan bersinar meliputi mereka dan hal itu membuat mereka sangat ketakutan. Katakutan disini memiliki makna bawa mereka mengalami kecemasan, kepanikan, sehingga membuat mereka ingin melarikan diri. Dan bahkan ada yang menggambarkan bahwa mereka takut sesuatu hal yang buruk akan terjadi pada mereka, kerena status gembala pada saat itu sangat buruk dimata orang-orang sebangsanya. Mereka tidak dipandang dan bahkan suaranya tidak pernah di dengar, di cap buruk, dikucilkan, dianggap penjahat. Hal ini menjadi alasan yang sangat kuat sehingga membuat mereka menjadi san gat takut dan mati terpana. Mereka takut hal buruk akan menimpa mereka.

Namun di dalam rasa takut yang amat dalam, malaikat itu mengatakan untuk “Jangan takut” yang artinya “Berhenti takut” karena aku (Malaikat) membawa kabar sukacita yang besar. Rasa takut yang dialami oleh gembala diganti dengan sukacita yang besar. Kabar sukacita itu berupa penerimaan, pengampunan dan kasih. Berita sukacita ini tidak berhenti hanya kepada para gembala tetapi kepada setiap kita juga bahwa Allah mengingatkan kita untuk jangan takut. Mengapa kita tidak perlu takut?

  1. Kabar sukacita disampaikan secara personal.

Malaikat datang secara pribadi kepada para gembala untuk menyampaikan kabar sukacita itu. Mereka orang yang tidak dianggap, ditolak, dikucilkan, dianggap penjahat tetapi adalah orang yang pertama menerima kabar sukacita itu. Bukan para imam, ahli taurat yang menerima kabar sukacita, tetapi orang yang tidak dianggap, yang ditolak. Kabar sukacita ini adalah kabar penerimaan, pengampunan dan kasih. Bagaimana rasanya orang yang di tolak dan di kucilkan tetapi mendapat penerimaan yang spesial dari malaikat Allah sendiri, pasti merasakan betapa istimewanya dirinya. Begitu juga dengan kita, hari ini kabar sukacita itu disampaikan kepada setiap kita. mungkin kita yang terluka, ditolak, tidak dianggap, dikucilkan, dianggap jahat, tidak dikasihi. Dengarkanlah kabar sukita ini. Allah berkata kepada setiap kita untuk “jangan takut” atau berhenti takut” saatnya menaruh rasa percaya kita kepada Tuhan karena DIA memberikan kabar sukacita itu secara personal.

  1. Karena kabar sukacita sudah lahir

Yaitu bahwa hari ini telah lahir bagi kita seorang seorang juruselamat yaitu Kristus, Tuhan di kota Daud. Berita keselamatan bagi orang yang merasa sangat berdosa dan tidak layak tentu menjadi suatu kesukaan yang besar. Dan berita itu juga dinyatakan kepada setiap kita, dan mari kita memastikan bahwa hari ini Apakah Kristus sudah lahir di dalam hati kita masing-masing. Jika Dia telah lahir di dalam hati kita maka kita tidak perlu takut lagi.

  1. Karena kabar sukacita itu memenuhi kebutuhan kita.

Kebutuhan terbesar kita yaitu seorang juruselamat dan itu diberikan kepada setiap kita yang percaya kepadaNya. Dan Dia memenuhi kebutuhan terbesar di dalam hidup kita. Jika kita sudah mendapatkannya apalagi yang perlu kita takutkan di dalam dunia ini. Mengapa sampai sekarang hati kita masih seringkali dikuasai rasa takut yang begitu dalam. Meskipun Alkitab sudah seringkali mengingatkan kita untuk tidak takut, bahkan Allah sendiri berkata jika Tuhan di pihak kita siapa kah yang dapat melawan kita. hal ini tidak membuat kita tidak takut. Ada begitu banyak ketakutan-ketakutan di dalam diri kita.

Ketakutan-ketakutan ini menghambat kita untuk dapat menerima kabar sukacita itu. Maka di katakan jangan takut “Berhenti takut” biarkan Tuhan bekerja dalam hidup kita. kita ini milikNya, tidak akan pernah dibiarkan milikNya berjalan sendiri. Allah itu selalu melakukan hal yang baik di dalam hidup kita, kitalah yang seringkali berpikir buruk tentang Allah. Jangan biarkan ketakutan ketakutan membentuk hidup kita, jangan biarkan gambaran diri yang orang lain berikan menjadi gambaran diri Dia telah rela datang dalam dunia untuk memulihkan rasa takut kita, maka jangan genggam rasa takut itu sendiri tetapi berikan kepada Tuhan rasa takut itu agar diganti menjadi sukacita yang besar.

Penulis: Pdt. Hadi Sugianto Lie