Bahagia Mendengar dan Melakukan Firman Tuhan

Lukas 11:27-28

Tuhan Yesus mengajarkan umat Tuhan untuk mencintai Firman Tuhan. Yesus mengatakan, “Yang berbahagia ialah mereka yang mendengarkan firman Allah dan yang memeliharanya” (ayat 28). Memelihara dalam teks ini berarti bahwa mereka memastikan bahwa Firman Tuhan itu bukan sekedar didengar sambil lalu, tetapi diperhatikan dengan seksama, ditaati dan dilakukan dalam hidup sehari-hari. Mereka yang seperti itulah yang kata Tuhan Yesus akan menjadi orang yang Makarios (Yunani - berbahagia, bersukacita).

 

Kalimat ini Yesus katakan kepada orang banyak yang tidak mau percaya pada Yesus, baik pengajaran-Nya maupun tindakan mujizat yang menyertai pengajaran Yesus tersebut. Kepada mereka yang tidak percaya inilah, Yesus menegaskan siapa diri-Nya. Ia adalah Tuhan yang telah datang untuk menghadirkan Kerajaan Allah di tengah dunia, menggenapkan rencana keselamatan Tuhan bagi orang berdosa. Dialah Firman yang jadi daging. Sayangnya umat kepunyaan-Nya ini tidak percaya dan menolak Dia.

 

Respons orang Yahudi yang tidak percaya ini dikontraskan Yesus dengan respons dari orang asing/non-Israel di Perjanjian Lama yaitu orang Niniwe yang bertobat karena pemberitaan Nabi Yunus dan Ratu negeri Syeba yang memuji Tuhan karena menyaksikan apa yang Tuhan perbuat kepada Raja Salomo dan bangsa Israel. Yesus menegaskan bahwa orang Israel seharusnya lebih mendengar dan memercayai Yesus karena Ia lebih besar dari pada Nabi Yunus maupun Raja Salomo” (ayat 31-32).

 

Yesus ingin mereka fokus pada ajaran-Nya. Karena itu, pada waktu seorang perempuan menginterupsi penjelasan Yesus pada orang banyak dengan mengatakan alasan kebahagiaan dari seorang ibu adalah melihat anaknya yang berhasil, Yesus menggunakan kesempatan itu untuk mengajarkan bahwa alasan kebahagiaan yang sejati adalah ketika seseorang mendengar dan melakukan Firman Tuhan yang sedang diajarkan oleh Tuhan Yesus.

 

Yesus seakan ingin mengatakan, pay attention to the most important thing. Fokuskan diri  pada mendengar dan melakukan Firman Tuhan, bukan yang lain. Pengajaran-Nya itu seperti pelita. Barangsiapa fokus pada pelita itu, mata rohaninya akan menerima terang itu, lalu terang itu akan menerangi seluruh jalan hidupnya sehingga ia akan dituntun oleh kebenaran Firman Tuhan tersebut.

 

Saudara/i, bukankah ini juga yang dinyanyikan oleh pemazmur? “Firman-Mu itu pelita bagi kakiku dan terang bagi jalanku… Bila tersingkap, firman-firmanMu memberi terang, memberi pengertian kepada orang-orang bodoh” (Mazmur 119:105, 130). Firman Tuhan itu sungguh adalah pelita bagi hidup kita. Karena itu marilah kita bermohon seperti pemazmur, “Singkapkanlah mataku, supaya aku memandang keajaiban-keajaiban dari Taurat-Mu” (Mazmur 119:18).

 

Marilah kita selalu mengingat, “Berbahagialah orang-orang yang hidupnya tidak bercela, yang hidup menurut Taurat Tuhan. Berbahagialah orang-orang yang memegang peringatan-peringatan-Nya, yang mencari Dia dengan segenap hati” (Mazmur 119:1-2).

 

Kiranya kita menjadi orang yang berbahagia karena mendengar dan melakukan Firman Tuhan dengan rajin dan setia. Camkanlah sekali lagi perkataan Yesus, “Yang berbahagia ialah mereka yang mendengarkan firman Allah dan yang memeliharanya” (Lukas 11:28).

Penulis: Michael Teng