Tuhan Mendisiplin Orang yang dikasihi-Nya

(Ams 3:11-12; Ibrani 12:5-13)

Surat Ibrani ditulis untuk menguatkan orang percaya menghadapi penganiayaan

Orang Yahudi ingin kembali ke ritual mereka yang lama.

Penulis Ibrani menegaskan superioritas Kristus

Mereka diminta tetap berpegang teguh teguh pada iman mereka

Tuhan mengasihi mereka dan mendidik atau mendisiplin mereka.

Bagai seorang Ayah yang mendisiplin anaknya, karea mengasihinya.

 

Secara sederhana Walter Elwell membagi surat Ibrani menjadi 2 bagian besar, yaitu keunggulan Kristus dan Nasehat untuk bertekun dalam iman.

  1. Keunggulan Iman Kristen (1:1-10-18)
  2. Nasihat untuk Bertekun dalam Iman (10:19–12:29)
  3. Bahaya Kemurtadan (10:19–31)
  4. Dorongan untuk Terus Maju (10:32–39)
  5. Iman Didefinisikan dan Diberi contoh (11:1–40)
  6. Yesus, Teladan Iman yang Unggul (12:1-4)
  7. Arti dan Manfaat Disiplin (12:5-13)
  8. Peringatan untuk Tidak Berpaling dari Tuhan (12:14–29)
  9. Nasehat akhir (13:1-19)
  10. Salam dan Berkat (13:20-25)

 

Tuhan mendisiplin anak-anak-Nya (Ibr 12:5-13), ayat 5 “karena Tuhan menghajar orang yang dikasihi-Nya, dan Ia menyesah orang yang diakui-Nya sebagai anak" (Ibr 12:6).

 

Amsal 3:11 Hai anakku, janganlah engkau menolak didikan TUHAN, dan janganlah engkau bosan akan peringatan-Nya.  12 Karena TUHAN memberi ajaran kepada yang dikasihi-Nya, seperti seorang ayah kepada anak yang disayangi.

 

  1. Tuhan mendisiplin anak-anak-Nya.

Dalam ayat 6a disebutkan dipakai kata “menghajar” yang bahasa aslinya kata “menghajar” adalah paideuei = discipline

 

  1. Tuhan Menghukum mereka yang salah

Dalam ayat 6b disebutkan kata “menyesah” Yunaninya mastigoi =  punish (menghukum).

 

  1. Hasil dari didikan dan hukuman Tuham

 

Allah seperti seorang ayah yang mengasihi anaknya dan mendisiplin mereka serta menghukum mereka.

 

Tujuan dari pendisiplinan bukan untuk menghancurkan, tetapi untuk kekudusan (12:10) dan kebenaran (12:11),dan untuk menghasilkan ketekunan (12:2, 3, 7) dan pemulihan (12:12-13).

Penulis: Pdt. Kornelius A. Setiawan D.Th.