Allah Kota Benteng Kita

Hari ini, kita hidup di masa-masa sulit. Ujaran kebencian dan diskriminasi mengoyak kerukunan dan melukai hati sesama. Demonstrasi anarkis merampas kenyamanan hidup saudara-saudara kita di Papua & Papua Barat. Nyawa melayang, korban luka dan harta benda tidak bisa dihindari. Apakah Tuhan dapat menjaga umat-Nya? Apakah Dia adalah tempat perlindungan bagi umat-Nya? Atau apakah Dia meninggalkan kita dalam situasi sulit? Tentunya tidak! Pemazmur merefleksikan hal ini dalam Mazmur 46. Mazmurnya mengalir dengan percaya penuh pada Tuhan. Ada tiga hal yang ingin disampaikan dalam Mazmur ini. Waktu hidup diperhadapkan dengan kesulitan & penderitaan adalah saat untuk mengenal 3 kebenaran: TuhanTempat Perlindungan, Keselamatan Tuhan dan Kedaulatan Tuhan.

 

  1. Tuhan Tempat Perlindungan (Ay.2-4). Kata berlindung berarti tempat berlindung, harapan, kepercayaan. Hal itu berbicara tentang tempat yang aman. Ketika seseorang melakukan pembantaian, dia bisa melarikan diri ke kota perlindungan untuk menghindari pembalas (band. Bilangan 35). Ya, masalah datang ke seluruh kehidupan kita, tetapi kita dapat mencari perlindungan di dalam Tuhan. Dia melindungi kita di saat-saat sulit. Amsal 18:10: Nama TUHAN adalah menara yang kuat, ke sanalah orang benar berlari dan ia menjadi selamat. Gagasan ini diungkapkan berkali-kali dalam Alkitab. Di dalam tempat perlindungan itu juga ada Tuhan yang adalah kekuatan kita. Kata kekuatan berarti keberanian, untuk menjadi kuat. Ketika cobaan dan kesulitan datang, kekuatan kita terkuras dari kita. Namun pada saat-saat ini Tuhan mampu menguatkan kita dan membantu kita berdiri. Kita hanya perlu meminta kekuatan dari-Nya.

 

1 Samuel 30: 6; Dan Daud sangat terjepit, karena rakyat mengatakan hendak melempari dia dengan batu. Seluruh rakyat itu telah pedih hati, masing-masing karena anaknya laki-laki dan perempuan. Tetapi Daud menguatkan kepercayaannya kepada TUHAN, Allahnya.

 

Ketika pencobaan datang, apakah kita menguatkan diri kita di dalam Tuhan? Atau apakah kita mencoba dan membuatnya sendiri? Tuhan selalu siap menguatkan & menolong kita.

 

  1. Keselamatan Tuhan. (Ay. 5-7). Meskipun lautan mengamuk dan bumi diguncang, umat Allah aman karena Tuhan menyertai mereka. Ada paralel yang jelas antara ayat 2 dan 6. Dalam ayat 2 Pemazmur mengatakan bahwa Allah adalah perlindungan kita. Dalam ayat 6 ia mengatakan bahwa Allah ada di tengah-tengah kota Yerusalem. Tuhan menjadikan kota ini tempat perlindungan. Kehadirannya membawa keamanan. Dalam ayat 2 berkata Tuhan adalah kekuatan kita. Dalam ayat 6 ia mengatakan bahwa kota itu tidak akan goncang. Ini karena Tuhan memberi Yerusalem kekuatan untuk berdiri. Dalam ayat 2 ia mengatakan bahwa Tuhan adalah penolong yang hadir di saat kesulitan. Dalam ayat 6 mengatakan bahwa Tuhan akan menolongnya. Dalam ayat 5 sampai 7 Pemazmur mendukung klaimnya bahwa Allah adalah tempat perlindungan bagi umat-Nya.

 

Hal ini cocok dengan kisah invasi Raja Sanherib dari Asyur. Dia datang ke Yerusalem dan membual bahwa dia akan menghancurkannya. Tetapi Raja Hizkia meminta Tuhan untuk membebaskan mereka. Tuhan melindungi Yerusalem dari raja yang mengamuk ini. Sebenarnya Tuhan menghancurkan pasukan Asyur pada awal pagi seperti yang dikatakan dalam Mazmur 46 ayat 6. Bangsa-bangsa mengamuk melawan Yerusalem dan kemudian Tuhan berbicara untuk membela mereka. Bumi meleleh di hadapan Tuhan.

 

Saat ini para pemimpin dunia membuat ancaman terhadap satu sama lain. Tetapi Tuhan masih berdaulat. Rencananya pasti akan terjadi. Kita harus memilih untuk percaya kepada-Nya! Kitab Ester tidak menyebut Tuhan sekali pun. Namun sepanjang jalan, Tuhan bekerja dengan tenang untuk menyelamatkan umat-Nya.

 

  1. Kedaulatan Tuhan (Ay.9-12). Sehubungan dengan cobaan & pergolakan yang kita alami saat ini, kita harus fokus pada Tuhan. Pemazmur mencerminkan kedaulatan Allah & kita juga harus demikian. Sebenarnya Mazmur 46 memerintahkan kita untuk melihat kuasa Allah untuk melaksanakan penghakiman. Orang fasik dapat menimbulkan perselisihan untuk sementara waktu, tetapi Allah pada akhirnya memegang kendali. Dia akan memiliki keputusan akhir. Ayat 9 dan 10 dengan jelas merujuk pada Hari Tuhan ketika Tuhan mengalahkan musuh-musuh-Nya. Tuhan akan menghakimi orang jahat dengan pergolakan besar di bumi. Dia akan mengakhiri semua peperangan. Pemazmur berkata, perhatikan baik-baik siapa yang benar-benar mengendalikan bumi. Tuhan itu berdaulat. Dia akan menaklukkan kejahatan dan membangun perdamaian universal. Lihatlah kebesaran karya Tuhan!

 

Tuhan dapat menggunakan kesulitan dan tekanan hidup untuk membuat kita bersandar pada-Nya. Dia ingin kita menjadi orang beriman, bukan takut. Tuhan Yesus memberkati! Amin!

 

Penulis: Pdt. Ferdinand Manafe