Bahagia Orang Yang Saleh

            Spritual adalah proses "pergi dan pulang", pergi untuk berjumpa dengan Allah dan pulang kedunia berjumpa dengan manusia, dengan diri sendiri dan orang lain dengan segala pergumulannya (Hendry Nouwen). Ungkapan ini benar karena Tuhan sendiri berkata dalam Matius 22:37-39; “Jawab Yesus kepadanya: "Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap akal budimu. Itulah hukum yang terutama dan yang pertama. Dan hukum yang kedua, yang sama dengan itu, ialah: Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri. Kalau kita berbicara tentang Spritual kristen hubungan intim antara kita dan Tuhan serta dengan sesama. Mengatur kehidupan dengan Tuhan baik, tetapi hubungan dengan masalahnya sendiri dan masalah dengan orang lain gagal, maka spiritual itu berbicara tentang keseimbangan dari kehidupan kita.

            Tuhan memakai kehidupan Daud ketika dalam masalah, waktu itu Daud sedang mengalami masalah. Dia meminta pertolongan kepada Allah untuk menjaga kehidupannya (Ayat 1), sebuah pengakuan akan kebutuhan akan Tuhan. Dalam keadaan yang sulit dia tidak mencari pertolongan dari allah lain, karena kalau dia mencari perlindungan dari allah lain maka yang akan dia dapat hanyalah sebuah kesedihan. Bertambah besar kesedihan orang-orang yang mengikuti allah lain; aku tidak akan ikut mempersembahkan korban curahan mereka yang dari darah, juga tidak akan menyebut-nyebut nama mereka di bibirku (Ayat 4). Daud tidak lupa dengan pengalaman dari seniornya Saul, kesedihan Saul dimulai pada saat dia mencari dukun untuk menolong dia mengatasi masalah dengan filistin. Saul makin tidak disertai allah dan makin menjauh juga dari allah, maka benar kata Daud bahwa orang yang mencari penghiburan allah lain akan makin besar kesedihannya. Ketika kita dalam menghadapi masalah godaan itu selalu muncul untuk mencari cara yang instant dan mencari allah lain, bahkan Yesuspun menghadapi ketika dicobai dipadang Gurun, Yesus bisa mengahadapi semua itu karena ia mengutamakan Allah. Dalam Doa bapa kami Yesus mengajarkan “Janganlah bawa kami kedalam pencobaan” ini bukan berarti bawa kita meminta Tuhan untuk melepaskan kita dari pencobaan, tetapi artinya adalah meminta Tuhan untuk menolong kita untuk bisa menghadapi pencobaan itu. Maka kita sebagai orang Kristen harus tau cara mencari jalan keluar yang akan menolong kita, bukan terjatuh kepada godaan-godaan yang ditawarkan oleh dunia dan iblis yang terlihat manis tetapi membawa kesedihan.

            Sebagai mempelai wanita, daud memandang Tuhan adalah mempelai yang setia dan adalah Bapa yang baik, “Ya TUHAN, Engkaulah bagian warisanku dan pialaku, Engkau sendirilah yang meneguhkan bagian yang diundikan kepadaku.” (ayat 5). Daud bisa menjelaskan dengan baik bagaimana kepercayaannya kepada Allah karena ia memiliki hubungan yang intim dan erat dengan Allah sehingga dia merasa bahwa Allah akan menolong dan membela dia. Bagaimana dengan kita apakah kita bisa menjelaskan kepercayaan kita kepada Allah??? Kita juga harus sampai seperti Daud kehidupan kita bertemu dengan Allah dan intim dengan Dia.

            Menemukan Tuhan, hubungan kembali intim. Sehingga ini bisa menyegarkan kita ketika kita dalam kelegaan. Ada satu buku yang berjudul “Sacred Path Ways” yang ditulis oleh Gary Thomas. Dalam buku ini ada 9 tipe dalam kita menemukan Tuhan.

  1. Naturalis. Menemukan Tuhan ketika dia bisa menikmati ciptaan Tuhan yang indah. Orang seperti ini adalah orang-orang yang bisa merasakan Tuhan ketika dia diajak melihat gunung, melihat hamparan pantai dan melihat keindahan Alam.
  2. Indrawi, akan merasa kedekatan dengan Tuhan, kalau panca indranya terstimulasi. (Contoh berdoa dengan membakar dupa, berdoa dengan mendengarkan musik.)
  3. Tradisional, Orang yang tertib dan teratur dalam bertemu Tuhan, kalau terlewat waktunya maka orang ini akan menyesal luar biasa. Maka orang-orang seperti ini akan terganggu jika tidak sesuai dengan kronologi.
  4. Ascetics, menyiksa dan menyakiti diri baru dia menyelami akan hadirnya Tuhan. Puasa dalam waktu yang lama ketika ada dalam masalah atau orang yang pakai pakaian sederhana meskipun dia kaya karena ingin mengalami Allah.
  5. Aktivis. Orang-orang yang bersuara lantang untuk mengembalikan hubungan dengan Tuhan. Orang akan membela ketidakbenaran, mengoreksi setiap yang tidak benar, tidak takut dengan apapun.
  6. Pemerhati. Menikmati kehadiran dengan hatinya yang begitu lembut, menolong seseorang dan juga memberikan apapun untuk orang lain.
  7. Antusias. Merasakan kedekatan dengan Tuhan caranya adalah bersekpresi dengan atusias dalam dirinya.
  8. Kontenplatif. Menikmati dan menemukan Tuhan dengan berdoa dan merenungkan secara sendiri dengan Tuhan.
  9. Intelectual. Bertemu dengan Tuhan Lewat buku, seminar, bedah buku dan lewat pengetahuan yang lainnya.

            Buku ini ditulis bukan supaya kita bisa menjadikan diri egois dan orang lain harus mengerti kita, bukan tetapi buku ini ditulis supaya kita semakin dewasa dan menghargai orang lain yang susah atau menyukai hal-hal yang berbeda.

            Daud dalam bagian yang kita baca ini menemukan Tuhan dengan baik sehingga dia bisa melekat dengan Tuhan, maka kita harus benar-benar mencari bagaimana kita bisa menikmati Tuhan dan menjadi dewasa secara iman kepada Tuhan. Ibadah itu Tuhan yang di muliakan bukan kita yang dipuaskan, kalau kita mencari kepuasan diri maka kita ini belum dewasa dalam iman.

Penulis: Pdt. Hadi Sugianto Lie