Para Gembala

        Kadang ada orang yang tega, memberi orang lain uang kelebihan kembalian kepada kasir tanpa adanya perlawanan, tetapi dilain pihak menawar harga serendah-rendahnya kepada orang yang dipasar yang terkadang seharian tidak mendapatkan pelanggan. Apakah dari antara kita pernah mengalami hal tersebut? Biasanya perlakuan itu dilakukan kepada orang yang terpinggirkan karena mereka tidak punya daya untuk membela. Gembala adalah orang-orang yang terpinggirkan, tetapi Tuhan peduli kepada mereka buktinya adalah kabar kelahiran Yesus disampaikan terlebih dahulu kepada mereka.

 

        Gembala menjadi kaum tersingkir karena mereka pada bulan aswar – keddar berada diladang dan tidak pulang sehingga mereka bisa ditemui pada saat malam. Profesi gembal dahulu adalah profesi yang dihormati karena pasokan untuk bintang yang dipersembahkan adalah dari mereka. namun seiiring berjalannya waktu profesi ini dianggap remeh karena para gembala tidak pernah muncul dalam ibadah dan tidak pernah melakukan persembahan. Padahal pekerjaan mereka sangat berta karena selama 8 bulan harus pergi untuk menggembalakan domba, menjaga para domba dari kawanan penjahat dan juga hewan buas serta mereka jauh dari keluarga mereka. Tetapi karena profesi ini mereka tersinhkirkan dan teremehkan.

 

        Waktu mereka melihat malaikat mungkin yang ada dalam pikiran mereka ini musuh apa lagi yang akan menyerang domba-dombaku, mereka mereka mereasakan ketakutan dan juga kuatir. Malaikat memulia sapaan dengan kata “Jangan takut”, kata-kata ini menenangkan mereka para gembala dari ketakutan yang mereka alami, selain itu malaikat juga menyatakan “Syalom”, sebuah anugrah kerselamatan dengan perjumpaan dengan Allah yang membawa damai sejahterah. Setelah mendengarkan kabar dari malaikat mereka segera pergi mengajak gembala lainnya untuk melihat bayi Yesus. Mereka meninggalkan domba tanpa ada rasa takut dan kuatir karena adanya Syalom. Tidak ada ketakutan dalam diri para gembala karena ada Syalom sehingga mereka berani untuk pergi dan bertemu dengan bayi Yesus dan kedua orang tua mereka, karena sebelumnya mereka takut disisihkan pekerjaan mereka oleh orang lain.

 

        Kadang kita kuatir dan takut akan kehidupan ini ada banyak masalah, masalah keuangan, masalah keluarga, dan masalah yang lain. Semua itu membuat kita takut dan kuatir akan hidup ini. Ingat kejadian ini perjumpaan dengan Tuhan mengubahkan kehidupan yang tiada harapan menjadi ada harapan. Yang unik bukan hanya gembala yang diangkat tetapi juga Betlehem yang dahulu tidak diangkat sekarang menjadi kota terkenal. Ini karena Tuhan, Tuhan itu adalah bos yang bisa mempromosikan dan mengangkat kita, meskipun orang mungkin menyepelehkan kita dan merendahkan kita tetapi Tuhan mungkin melakukan hal yang ajaib dalam kehidupan kita. Sekarang yang harus kita lakukan adalah melakukan perkejaan dengan baik tanpa sikut-sikutan dan melakukan hal yang kotor. Lakukan dengan baik dengan takut akan Tuhan, sehingga syalom itu tetap tinggal di hatimu dan mengubahkanmu.

Penulis: Pdt. Hadi Sugianto Lie