Yesus Disunat

Dalam Tradisi Yahudi pada zaman Yesus, semua anak berumur 8 tahun haruslah disunat. Disunat sebagai sebuah tanda bahwa anak ini telah menjadi anak perjanjian. Tradisi ini dimulai saat Abraham mulai mengerat kulit kelamin sebagai sebuah perjanjian dengan Allah dan tradisi ini dilestarikan menjadi sebuah tradisi turun-temurun. Yesuspun ikut melaksanakan tradisi ini sebaga sebuah tanda perjanjian. Kalau masa sekarang dimasa Yesus telah mengorbankan diriNya untuk kita, apakah sunat masih relevan? Apakah makna dari sunat bergeser karena adanya Yesus sebagai pembawa kemerdekaan?? Masa-masa sekarang sunat bukanlah sebuah tanda anak perjanjian karena sudah digantikan oleh Yesus sendiri, sekarang sunat yang dilakukan adalah sunat untuk alasan kebersihan dan kesehatan. Sekarang yang relevan bagi kita adalah Sunat Rohani, dimana ini berarti bahwa diri kita dibawah dalam sebuah keadaan kita lebih menyucikan dan berani menyangkal diri kita untuk lebih baik lagi datang kepada Tuhan Yesus. Bukan hanya menjadikan Yesus sebagai sebuah simbol-simbol dimana mereka bersorak untuk Yesus pada saat Yesus masuk ke Yerusalem dan pada saat yang berbeda mereka juga yang berteriak dengan keras ingin menyalibkan Tuhan Yesus. Maka itu kita juga harus memaknai Sunat Rohani sebagai :

 

  1. Sebuah perjanjian.

Ketika kita bertekat untuk melakukan Sunat Rohani maka kita ini berjanji untuk selalu berjalan dalam anugrah. Dengan demikian maka kita dengan baik akan semakin rindu untuk datang bertemu dengan Tuhan dalam ibadah maupun persekutuan tanpa terlambat dan lebih banyak waktu untuk membaca firman Tuhan sebagai sebuah pedoman hidup. Selain itu masing-masing kita harus memiliki Kristus dalam hati kita sehingga perubahan itu selalu ada dalam kehidupan kita. Karena Yesus sudah melakukan hal yang lebih untuk kita yaitu dengan menjadi pengantara kita dengan Allah dan menjadi pengantara kita dengan maut. Karena itu kita harus berkomitmen untuk melakukan Sunat Rohani yang berarti melukai hati kita dan meninggalkan zona nyaman kita untuk mendapatkan sesuatu yang lebih baik sebagai sebuah perjanjian kita dengan Tuhan.

 

  1. Sebuah pembersihan.

Yesus ingin dengan sunat rohani kita mengalami juga pembersihan diri (Matius 5:29). Kita harus berani “Mencungkil” Dosa sehingga kita bisa mendapatkan hidup yang lebih baik. Hal-hal sepeleh yang terkadang membuat kita tidak bisa berkomitmen dengan baik dan menyingkirkan Tuhan dalam kehidupan kita. Maka kita harus terus memupuk iman kita dengan mencungkil dosa sehingga kita bisa mengalami pembersihan. Masakan kita ini berjuang untuk usaha kita, berjuang untuk hidup lebih baik tetapi hidup untuk Tuhan seperti tidak kita hiraukan. Tetapi ketika dalam hal-hal yang seperleh itu kita melibatkan Tuhan maka kita sudah bisa dikatakan berhasil “Menyunat Rohani” kita kearah yang lebih baik.

 

Maka dalam kehidupan orang Kristen harus berani untuk hidup lebih baik dengan memaknai sunat rohani dengan baik sebagai sebuah perjanjian kita dengan Yesus sehingga kita tidak main-main dan semakin baik serta memaknai dengan baik sebagai sebuah pembersihan yang semakin akan membuat diri kita bertumbuh kearah yang lebih baik.

Penulis: Pdt. Eddy Ishak