Thank God For Godly Mothers

Daerah Tirus dan Sidon adalah bagian dari Kanaan. Bangsa Kanaan di zaman perjanjian lama sebenarnya harus dimusnakan oleh bangsa Israel atas perintah Tuhan, karena mereka membawa pengaruh buruk bagi bangsa Israel. Tetapi kenyataannya adalah bangsa Kanaan tidak semua dimusnahkan oleh bangsa Israel, sehingga daerah Kanaan ini dianggap najis oleh bangsa yahudi alias bangsa Israel. Tetapi di perjanjian baru Tuhan Yesus menyebrang kesana untuk memberitakan kabar baik. Waktu di Sidon dan Tirus, Yesus bertemu dengan wanita yang dikakatan sebagai orang asing yang berkebangsaan Yunani yang juga disebut najis oleh bangsa Yahudi. Wanita ini datang kepada Yesus memohon tentang kesembuhan anaknya yang sedang dirasuki oleh setan.  Pada bagian ini kita mau belajar teladan dari ibu yang memohon kesembuhan kepada Tuhan,

  1. Ibu ini sangat mengasihi anaknya. Ibu yang adalah orang Yunani ini ingin anaknya yang terkasih itu sembuh sehingga ia berani untuk berkorban sehingga bisa bertemu dengan Yesus. Status sebagai seorang Yunani yang dimilikinya harusnya membuat ia ditolak, terlebih lagi dia adalah wanita (wanita pada zaman itu didiskriminasi). Status itu sebenarnya membuat ia undur untuk bertemu Yesus, tetapi kenyataannya ia datang dan memberanikan dirinya sebagai wujud kasih kepada anaknya. Ia tidak mempedulikan akan dirinya yang terpenting adalah keselamatan anaknya.
  2. Ibu yang menunjukan kerendahan hati. Wanita ini tau akan Yesus, ini dapat dilihat dari sapaan yang digunakan oleh wanita ini kepada Yesus yaitu “Tuhan”. Selain itu respon wanita ini ketika datang kepada Yesus adalah dengan menyembah kepada Yesus. Wanita ini menempatkan diri sebagai seorang yang memohon belas kasihan kepada Yesus, karena ia tau dengan jelas kedudukan Yesus. Ketika wanita ini memohon kesembuhan kepada Yesus untuk anaknya, Yesus mendiamkan wanita ini, melihat ini yang rishi bukan Yesus tetapi murid-muridnya. Yesus akhirnya merespon wanita ini; "Aku diutus hanya kepada domba-domba yang hilang dari umat Israel" (24). Yesus mengatakan statement ini jelas karena Yesus datang untuk membawa umat pilihanNya untuk bisa datang kepada Yesus. Wanita ini tidak menyerah dan menjawab; "Tuhan, tolonglah aku"(25). Kata-kata Yesus di ayat ke 24 seharusnya menyinggung wanita ini tetapi tidak malah ia tidak menyerah bahkan terlihat jelas ketika Yesus menjawab lagi; "Tidak patut mengambil roti yang disediakan bagi anak-anak dan melemparkannya kepada anjing"(26). Kembali wanita ini menjawab; "Benar Tuhan, namun anjing itu makan remah-remah yang jatuh dari meja tuannya”(27). Wanita ini tau benar bahwa anugrah Yesus seharusnya tidak untuk Dia, tetapi wanita tau diri sehingga ia merasa orang yang tidak layak maka itu ia memohon kepada Tuhan Yesus. Bukan seenaknya sendiri. Dengan hati yang hancur ia memohon belas kasihan itu kepada Yesus.
  3. Ibu yang menujukkan kegigihan dan ketekunan. Wanita ini bukan hanya sekali memohon kepada Yesus tetapi berkali-kali. Wanita ini bukan hanya tau akan Yesus tetapi juga konsep Anugerah, ketika ia percaya kepada Yesus yaitu; "Mintalah, maka akan diberikan kepadamu; carilah, maka kamu akan mendapat; ketoklah, maka pintu akan dibukakan bagimu (Matius 7:7). Yesus pun akhirnya memuji akan iman wanita ini sehingga akhirnya anaknya sembuh karena iman ibu ini kepada Tuhan.

Di peringatan hari ibu ini saya mengajak untuk para ibu untuk terus berdoa untuk anak-anakmu, sebagai respon Engkau mengasihi mereka. Datanglah dengan kerendahan hati dan juga kegigihan kepada Tuhan, sehingga imanmu Tuhan boleh akui dan anak-anakmu bisa takut akan Tuhan belajar dari teladanMu.

Penulis: Ev. Fandy Tanujaya