Yesus Menyembuhkan Sakit Kusta

Hidup yang penuh dengan keputusasaan dan tersingkir sangat dekat dengan kehidupan kita, apa lagi jika kita sakit begitu parah, tidak bisa apa-apa dan diremehkan. Dalam keadaan demikian biasanya protes dan keluhan akan muncul dalam kehidupan kita.

        Hal yang sama juga yang dirasakan oleh orang kusta ini, orang dengan sakit kusta akan disingkirkan dan diasingkan ketempat khusus sehingga mereka tidak menulari orang lain. Sakit kusta pada zaman itu tidak bisa disembuhkan dan juga adalah penyakit yang tidak ada obatnya sehingga penyakit ini dikira membawa kutuk, sehingga apapun yang dipegang orang kusta ini akan menjadi najis. Orang kusta ini dikucilkan bahkan, ketika dia ada disekitar orang dan berjarak 5 kaki dari dirinya, maka dia harus berteriak “Aku Najis”. Perasaan tersingkir dan juga terpinggirkan yang ada didalam hati orang kusta ini.

 

        Orang ini mendengar Yesus datang ditempat dia tinggal, maka ia tidak melewatkan kesempatan itu. Orang kusta ini datang dengan tidak mempedulikan orang-orang lain disekitarnya akan menjauh. Ia datang kepada Yesus memohon belas kasihan, "Kalau Engkau mau, Engkau dapat mentahirkan aku."(40) Orang Kusta ini mengerti dengan benar siapa dirinya maka, dia datang dengan kerendahan hati memohon kepada Yesus. Keadaan ini berbeda dengan beberapa orang Kristen, ketika doanya tidak didengar Tuhan protes sama Tuhan, marah-marah karena sakit yang sudah lama diderita dan selalu menyalahkan Tuhan. Teladan orang kusta ini bisa menjadi pelajaran bagi kita ia datang bukan dengan marah-marah, protes tetapi dengan keredahan Hati. Yesus melihat orang ini maka, hatinya diluputi oleh belas kasihan, Yesus tergerak untuk menyembuhkan orang ini "Kalau Engkau mau, Engkau dapat mentahirkan aku."(41). Bahkan Yesus menyentuh orang kusta ini, perlakuan yang tidak dilakukan oleh orang kepada orang kusta. Yesus menyentuh yang tak tersentuh dan menyembuhkan yang tak tersembuhkan.

 

        Setelah Yesus menyembuhkan, Yesus memberikan perintah yang cukup keras untuk ditaati, "Ingatlah, janganlah engkau memberitahukan apa-apa tentang hal ini kepada siapa pun, tetapi pergilah, perlihatkanlah dirimu kepada imam dan persembahkanlah untuk pentahiranmu persembahan, yang diperintahkan oleh Musa, sebagai bukti bagi mereka." tetapi kenyataannya adalah orang kusta itu tidak mentaati akan apa yang dikatakan Yesus kepadaNya. “Tetapi orang itu pergi memberitakan peristiwa itu dan menyebarkannya kemana-mana, sehingga Yesus tidak dapat lagi terang-terangan masuk ke dalam kota. Ia tinggal di luar di tempat-tempat yang sepi; namun orang terus juga datang kepada-Nya dari segala penjuru.” Ini menyebabkan Yesus tidak bisa melakukan pelayanan lagi. Satu tindakan ketidaktaatan memiliki potesi disalahpahami sehingga Yesus tidak bisa melakukan karyanya lagi. Hidup kita terkadang seperti ini kuasa Tuhan menjamah kehidupan kita tetapi karena ketidaktaatan kita malah merusak karya Tuhan. Tau apa yang baik tetapi tidak taat dan menghambat serta menjadi batu sandungan. Yesus sudah menarik kita dari hukuman dosa, maka sekarang taatlah dan berdoa kepada Tuhan, supaya hidupmu tidak disalahpahi orang lain dan Tuhan tidak bisa leluasa bekerja untuk kita. Tetapi berjalanlah sesuai dengan kehendakNya. Karena Allah peduli kepada kita. Mengakhiri tahun ini kita bukan hanya menjadi baik, tetapi kita harus taat dan rendah hari terhadap suara Tuhan sehingga kita bisa mengerjakan sesuai dengan kehendakNya.

Penulis: Ev. Rista Juliana S.