Harta Rohani Dalam Bejana Tanah Liat

Pelayanan bagi beberapa orang adalah hal penting, karena dnegan pelayanan bisa mengisi waktu yang nganggur dan banyak lagi alasannya. Tetapi ada juga pelayanan yang tidak konsisten, pelayanan yang naik turun, pasang surut seperti soda yang semangat diawal tetapi diakhirnya loyo. Pelayanan itu berhubungan dengan Tuhan dan orang lain. Kalau hanya hubungannya dengan Tuhan maka pelayanan akan terlihat gampang karena Tuhan tidak akan mengomel atau protes terhadap kita, tetapi kalau dengan orang lain kadang kita harus bersinggungan, kadang ada masalah dan juga berbeda pendapat. Melayani Tuhan harus diperjuangkan, seperti Paulus. Paulus juga berjuang untuk pelayanannya maka, ia mengirimkan surat penggembalaannya kepada warga korintus. Korintus adalah kota modern, dimana semua perdagangan bertemu dan menjadi kota pusat perdagangan. Namun kota ini rusak juga oleh karena banyaknya free seks yang terjadi berkedok kerohanian (Memakai pelacur bakti). Paulus menolong jemaat untuk bertahan dari jaran itu, tantangannya bukan itu saja tetapi Paulus mengalami fitnah dan cercah, kalau kita melihat ini maka pelayanan itu tidak mudah. Kalau kita melihat perjalanan pelayanan Paulus maka apa yang membuat dia bisa bertahan?

 

        Kalau Paulus bisa memperoleh pelayanan dan bertahan itu karena kasih karunia dan kemurahan Allah (belas kasihan, pemberian kesempatan untuk layak melayani Tuhan). Setiap kita diberikan kerinduhan dan kemurahan Tuhan untuk melayanani, perasaan ini seperti kita tidak bisa tidur dengan nyenyak kalau kita tidak melakukan sesuatu untuk Tuhan, jadi kita hanya berfikir untuk Tuhan saja. Kemurahan Tuhan memampukan kita untuk melayani (Tuhan ingin menunjukkan bahwa kemurahan tidak diberikan kepada semua orang). Contoh, Saul diberikan kemurahan Tuhan dipilih menjadi raja atas Israel, tetapi kenyataannya Saul malah sibuk untuk mempertahankan tahtanya. Waktu Daud dieluh-eluhkan yang Saul pikirkan adalah menyingkirkan Daud. Saul tidak diberi hati dengan kemurahan Tuhan untuk melayani Tuhan. bersyukurlah kalau kita diberikan kerinduan untuk punya hati melayani, dengan demikian kita bisa membedakan pelayanan orang lain itu bedasarkan kemurahan Allah atau kemauan sendiri.

 

        Paulus mengatakan bahwa dirinya diibaratkan seperti tanah liat yang rapuh (menghadapi tekanan, kebencian dan banyak luka)tetapi karena harta itu yang adalah Yesus tinggal didalamku dan kemurahan Allah turun amak aku mampu menghadapi keadaan apapun, dalam keadaan terhempaspun Paulus bisa menghadapi dan bukan mengkonfrontasi orang lain melainkan menahan diri untuk diam dan mencucurkan air mata. Orang yang melayani dengan kemurahan Allah akan tau bagaimana bersikpa dan mengahadapi orang yang bermasalah dengan dirinya. Kalau melayani adalah kemurahan Allah, maka mungkin Tuhan akan menghentikan kita semua unutk melayani (Mengambil lewat penyakit, mengambil lewat kematian dan mengambil lewat dipindahkannya pelayanan kita ke bidang lain). Banggalah kalau dalam kehidupan kita masih rindu untuk melayani Tuhan, maka lakukanlah itu sampau Tuhan sendiri yang mengabil kemurahan itu dalam kehidupan kita. Janganlah kita menyia-nyiakan kemurahan Tuhan hanya karena hidup mementingkan hidup kta sendiri. Maka diawal tahun ini mari kita mengambi bagian yang berarti bagi Tuhan dengan tidak menyia-nyiakan akan kerinduan yang Tuhan berikan kepada kita lewat pelayanan.

Penulis: Pdt. Hadi Sugianto Lie