Goliat Menantang Israel

Perang adalah sebuah peristiwa yang banyak merugikan satu dan lain pihak karena akan membawa bencana. Peperangan yang menarik di dalam alkitab adalah bukan peperangan Israel dan Mesir, tetapi peperangan antara Daud dan Goliat. Goliat adalah panglima Filistin yang mempunyai senjata yang kuat, punya pengalaman yang baik untuk berperang dan pengalaman yang banyak dalam mengalahkan musuh. Daud tidak memiliki pengalaman apa-apa untuk berperang, tidak punya senjata dan baju zirah yang lengkap, tetapi dia tersinggung karena Goliat menghujat nama Tuhan. Daud sangat menghormati Tuhan sehingga ia akhirnya maju berperang dengan keyakinan bahwa Allah akan membela Daud. Hidup menghormati dan menghargai Tuhan adalah sebuah kodrat kita sebagai anak-anak Allah, maka jangan kita tidak menghormati Allah, karena hidup kita ada ditanganNya. Dari kehidupan yang menghormati Allah kita bisa belajar 3 bagian dalam kehidupan Daud;

 

  1. Hidup dengan Iman.

Perbandingan Daud dan Goliat adalah perbandingan yang sangat jauh, tetapi bedanya Daud memiliki iman yang besar kepada Tuhan. Inilah yang menjadikannya berani untuk menghadapi Goliat. Kadang kala kehidupan kita tidak adil dan tidak sesuai dengan apa yang kita pikirkan, maka tetaplah bertahan dalam iman sehingga kita bisa yakin. Ujian ini adalah sebuah penajaman iman kita sehingga kita adalah benar adalah anak Tuhan yang beriman kepadaNya. Dalam Modern ini yang kita butuhkan adalah pertolongan Tuhan, maka tetaplah beriman kepada Tuhan.

  1. Sering mengingat kebaikan Tuhan dan bersyukur selalu.

“Pujilah Tuhan hai jiwaku.” Jangalah lupa akan kedaulatan Tuhan sehingga kita akan selalu bersyukur. Belajarlah bersyukur sehingga dalam kehidupan kita tidak ada lagi membandingkan dan tidak pernah kecewa dengan kehidupan kita. Daud mengingat dengan baik pertolongan Tuhan ketika menjadi gembala inilah yang membuat dia yakin akan pertolongan Tuhan dan bersyukur melihat pertolongan Tuhan.

  1. Rajin berdoa dan belajar firman Tuhan.

“Sering-sering menyendiri bersama Tuhan.” Janganlah kita berdoa salah kepada Tuhan, maka haruslah kita berdoa bertanya kepada Tuhan, “apa bagianku Tuhan, apa yang kami harus lakukan?”. Ingatlah bahwa kayu salib adalah sebuah pembuktian kasih yang terbesar, maka Dia ingin mengajar kita semua untuk berhubungan dan berdoa kepada Allah sehingga kita tahu tujuan Tuhan dalam kehidupan kita. Janganlah menyalahkan Tuhan tetapi berimanlah dan berdoa kepada Tuhan jangan kita jemu-jemu dan berhenti berdoa, karena itu adalah proses rohani untuk kita.

 

Kehidupan yang menghormati Allah adalah kehidupan yang penuh dengan iman, penuh dengan ucapan syukur dan kehidupan yang selalu belajar firman Tuhan serta berdoa kepada Tuhan. Ketika kita menghormati Allah dalam kehidupan kita, kita akan merasakan selalu pertolongan Tuhan sehingga kita menjadi seorang yang selalu bergantung dan berserah kepada Tuhan.

Penulis: Ev. Lim Ka Hok