Yusuf Di Rumah Potifar

        Ketika manusia mempunyai proyek, dia akan habis-habisan untuk memperjuangkan proyek tersebut sehingga berhasil dan menghasilkan banyak keuntungan. Allah lebih lagi dalam menggenapi proyeknya, Allah akan berusaha dengan kekuatannya agar proyeknya berhasil. Allah mungkin memakai kita untuk menggenapi proyeknya, tetapi masalahnya adalah apakah kita mengerjakan dengan baik sebegaia perpanjangan tangan Tuhan atau kita memilih kehendak kita sendiri?

 

        Allah memilih Yusuf untuk mengerjakan proyeknya, mengerjakan proyek penyelamatan Israel dari kelaparan. Yusuf disertai oleh Tuhan, buktinya adalah Yusuf selalu lewat dari rencana buruk yang direncakan saudaranya, bahkan ketika dijual dan akhirnya dibeli oleh Potifar, Allah tetap menyertai Yusuf. Penyertaan Tuhan tidak bergantung kepada keadaan kita ataupun status sosial atau jabatan. Penyertaan kepada Yususf diketahui oleh Potifar, Potifar melihat (Mengamati dan mengobservasi) apa yang dilakukan oleh Yusuf. Kalau dalam diri kita ada penyertaan Tuhan, Tuhanpun akan membuat mata orang lain tertarik pada diri kita untuk dilibatkan atau dipercayakan hal yang lebih besar dan pilihan itu tidak salah.

 

        Yusuf akhirnya diberikan banyak tanggung jawab oleh Potifar, karena Potifar yakin bahwa Dia bisa melakukannya dengan baik. Masalah terbesar saat ini adalah kita biasanya ragu akan penyertaan Tuhan dalam kehidupan kita, sehingga kitapun biasanya menjadi putus asa ataupun menyepelehkan hidup dan pekerjaan kita, kita kurang yakin bahwa Allah melakukan sesuatu sehingga kitapun tidak menjaga diri kita benar dihadapan Allah. Kalau kita menyadari bahwa Allah beserta kita, maka kita ini akan bertanya kepada Tuhan apakah tujuan Tuhan untuk pekerjaan kita, sehingga kita selalu yakin akan penyertaan Tuhan dalam kehidupan kita masing-masing.

 

        Menjalankan kehidupan dalam penyertaan Tuhan, bukan berarti tanpa masalah, Yusuf mengalami masalah karena ia digoda oleh istri dari Potifar, tetapi Yusuf berani menolak. Karena penolakan ini, yusuf harus menerima fitnah dan akhirnya dikeluarkan dari rumah Potifar dan dipenjara. Penyertaan Tuhan masih nyata dalam kehidupan Yusuf, buktinya adalah Yusuf tetap menjadi seorang yang diperhatikan oleh penjaga penjara, karena kepala penjara melihat bahwa Yusuf adalah pribadi yang baik dan disertai oleh Tuhan. Penyertaan dalam hidup Yususf bukan hanya untuk membuat Ysusf berhasil dan senang tetapi juga membuat tujuan Allah untuk menyelamatkan Israel dari kekeringan berhasil dan itu terjadi ketika Ysusf diangkat menjadi seorang perdana Menteri.

 

        Mungkin Tuhan ingin memakai kita dalam tujuannya, Dia memberikan penyertaannya, maka yakinlah, taat dan menjaga hidup kita sehingga kita bisa mengecap manisnya berkat dan kasih dari Allah. bertahanlah tunjukan kualitasmu sebagai orang yang dipilih Allah sebab Kristus seudah lebih dahulu menunjukkan kualitasnya diatas kayu salib. Jadi haruslah kita menjadi pribadi yang disertai Allah dengan taat dan menjaga kualitas kita dengan baik.

Penulis: Pdt. Hadi Sugianto Lie