Dua Macam Dasar

Mat 7:24-29

Bagian pengajaran Yesus adalah khotbah di bukit dan ini adalah inti dari pengajaran Yesus. pasal 7 adalah bagian penutup dari bagian khotbah di bukit. Bagian ini Yesus ingin kita jangan hanya mengerti tentang pengajarannya saja tetapi juga melakukan dalam kehidupan kita.

        Dalam bagian ini ada orang yang mendirikan rumah diatas batu, mereka adalah orang yang mendengarkan firman Tuhan dan ia melakukan firmanNya. Ketika terjadi badai orang yang demikian adalah orang yang akan bertahan menghadapi badai kehidupan. Orang yang mendirikan rumah di atas pasir adalah orang yang hanya mendengarkan firman Tuhan tetapi mereka tidak bisa bertahan di tengah badai. Jadi kita ini dalam meresponi Yesus jangan hanya suka dengan segala pengajaranNya tetapi juga melakukan dalam kehidupan kita.

 

        Berbicara tentang dasar, dasar bangunan adalah Kristus (1 Korintus 3:11), dasar adalah berbicara tentang suatu yang sangat penting dari sebuah bangunan. Batu adalah salah satu dasar yang disebutkan dalam bagian ini. Kata batu berbicara tentang bagian yang kokoh dan kuat sedangkan kata pasir berbicara hal yang tidak kuat dan gampang berubah. Jadi kalau kita perhatikan ada dua tipe orang juga :

  1. Orang yang bijaksana

Dalam Lukas 6:48 dikatakan bahwa orang yang membangun diatas batu akan menggali dalam-dalam yang atinya bahwa ada usaha dan waktu yang panjang serta biaya yang banyak untuk melakukan hal ini. kalau kita membangun diatas batu maka kehidupan orang itu pasti adalah orang yang berani bayar harga, karena usahanya sangat keras sehingga ketika badai datang dia akan bertahan.

  1. Orang yang bodoh

Mambangun kehidupan di atas dasar yang labil yaitu pasir dan gampang berubah (tidak mau repot, pekerjaan yang sembarangan) pembangunan rumah tidak jangka panjang.

 

        Ibarat bangunan perbedaan bangunan dinilai dari bagusnya fondasi, buktinya adalah kalau kita membongkar lantainya atau setelah rumah itu roboh. Maka itu janganlah kita hanya banyak tau yang baik tetapi tidak bisa melakukan. Bruce lee mangatakan, Knowing is not enough, we must aplly. Willing is not enough, wes must do. Jadi tahu saja tidak cukup, tetapi juga harus melakukan dan mengerjakan sesuatu. John Maxwell, the greatest Gap in the world in the gap between knowing and doing.

 

        Yesus mendorong agar kita bukan hanya mendengar saja khotbah tetapi juga melakukan firman Tuhan. Ingat dasar kita adalah bukti dari pegangan kita kuat atau tidak, karena dengan dasar yang kuat Yesus Kritus maka akan membuat kita tahan uji, tetapi bukan hanya punya dasar yang kuat tetapi kita juga harus mengaplikasikan hidup dengan melakukan firman Tuhan.  

Penulis: Pdt. Lim Supianto