Tuhan Itu Baik

          Bekerja di rumah, belajar di rumah dan beribadah di rumah bukanlah hal yang baru untuk dunia, karena dahulu pernah mawabah juga flu spanyol yang juga memaksa semua orang unttuk melakukan tugas di rumah masing-masing. Virus Covid-19 membuat masalah keuangan menjadi kacau dan usaha menjadi lebih sepi karena orang takut untuk keluar dari rumah. Dampak baik bagi dunia, karena polusi dan banyak hal yang mengotori bumi semakin berkurang, tetapi juga ada kesedihan dibalik semua ini, sedih karena banyak kehilangan orang yang dikasihi karena virus ini ada banyak juga kesusahan yang akhirnya menjadi timbul karenanya. Dibalik semua keadaan yang tidak baik ini apakah kita berfikir untuk berkata apakah “Tuhan itu baik?”, kalau kita masih berdosa maka kita akan marah dan kecewa. Tetapi kalau kita melihat memakai iman dan percaya kepada Tuhan maka kita bisa berkata bahwa “Allah selalu baik”. Berkata demikian bukanlah hal yang muda, tetapi percayalah ketika kita belajar dari firman Tuhan dan pengalaman bersama Tuhan tiada yang mustahil.

          Bangsa Israel banyak mengalami pasang surut dalam segi iman, tetapi kita Tuhan tidak pernah melapaskan dan melalaikan janjinya. Dalam bagian ini umat Israel dalam keadaan yang baik, tetapi iman mereka tidak baik. Ayat 11, Lalu orang Israel melakukan apa yang jahat di mata TUHAN dan mereka beribadah kepada para Baal. Melakukan yang jahat pada bagian ini mereka memberikan dirinya kepadanya kepada kejahatan dan beribadah kepada baal, yang berarti bahwa bangsa ini memberikan hatinya kepada baal tetapi juga menerima janji Tuhan. Kenapa mereka melakukan yang jahat di ayat ke 10, Setelah seluruh angkatan itu dikumpulkan kepada nenek moyangnya, bangkitlah sesudah mereka itu angkatan yang lain, yang tidak mengenal TUHAN ataupun perbuatan yang dilakukan-Nya bagi orang Israel. Angkatan Israel ini tidak mengenal Allah dengan baik. Kata mengenal dalam bagian ini berarti melekat, seperti hubungan suami istri, dan ini berarti bahwa memori tentang Allah akan selalu ada. Inilah yang menjadi masalah pengenalan akan Allah tidak terlalu baik, sehingga mereka meninggalkan Tuhan dan menyerahkan diri mereka kepada kejahatan dan kepada Baal. Beberapa orang Kristen belum benar dalam mengenal Allah sehingga yang terjadi adalah tidak ada kemauan dan cinta kepada Allah.

          Orang tua Israel akan membawa anaknya untuk belajar kitab taurat, kalau tidak mereka akan menyerahkan anak mereka kepada rabi untuk diajarkan kitab taurat. Ini berarti bahwa semua orang tau dan mengerti ajaran taurat tetapi hati mereka tidak mengenal Tuhan. Angkatan yang rusak ini dibawah kepada perampok yang akhirnya membawa semua apa yang menjadi miliknya. Orang Israel pada waktu itu makmur dan berkecukupan tetapi mereka tidak bisa menahan perampok itu. Perampok ini dikirim Tuhan untuk melawan mereka yang telah meninggalkan tangan kuat Tuhan. Tuhan menyentuh kemakmuran orang Israel untuk dimabil perampok agar Israel kembali mengenal Allah.

          Pencobaan yang kita alami itu menguji setiap kita, apakah kita benar mengenal Allah dengan baik, kalau kita merasa Tuhan mengambil banyak dalam kehidupan ini berarti kamu belum mengenal Allah. Billy Graham mengatakan, “Kenyamanan dan kemakmuran tidak pernah membuat dunia menjadi kaya, tidak demikian dengan penderitaan.”  Jadi bisa dikatakan bahwa kemakmuran kita di dunia tidak ada artinya tetapi kita juga harus meyakini bahwa “Tuhan tidak pernah mengambil dari hidup kita tanpa menggantinyadengan sesuatu yang lebih baik” (Billy Graham). Allah sudah menggantikannya dengan yang lebih baik yaitu Yesus Kristus anakNya yang tunggal diberikannya kepada kita sebagai ganti yang lebih baik yang adalah gambaran cinta Allah kepada kita.

          Dalam keadaan virus covid-19 ini kalau memang Tuhan ingin mengambil dan memberikan ujian kepada kita, mungkin Tuhan ingin kita menganal Dia lebih baik lagi sehingga kita bisa menghargai dan mencintai Tuhan. Tuhan itu baik, Tuhan selalu akan selalu baik cuman bagaimana Dia melembutkan hati setiap kita. Dia sudah memberikan AnakNya Yesus yang telah mati bagi kita semua yang adalah bukti bahwa Dia adalah ALLAH YANG BAIK.

Penulis: Pdt. Hadi Sugianto Lie