The Cross

          Mother Theresa: Cinta dimulai di rumah, dan itu bukan pada seberapa banyak perbuatan yang kita lakukan, tetapi seberapa banyak cinta yang ada dalam tindakan kita. kata-kata ini menegur kita ada banyak yang bisa kita lakukan untuk keluarga dan untuk sesama tetapi berapa banyak cinta yang ada didalamnya? Janganlah kita melakukan sesuatu karena keterpaksaan, kecemasan dan dan banyak motivasi lainnya. Kalau kita melakukan dengan penuh perasaan curiga dan keterpaksaan mungkin sumber kita adalah air keruh. Sebagai anak-anak Allah kalau kita belum bisa melakukan dengan penuh cinta mungkin ada masalah dalam kehidupan kita, kita butuh anugrah dan belas kasih Allah.

 

          Paulus berkata kita manusia yang harusnya rusak, namun kita memperoleh damai oleh karena pengorbanan Kristus diatas kayu salib yang membebaskan kita dari dosa. Pendamaian dengan Allah itu diberikan kepada kita, maka kehidupan kita harusnya menunjukkan dampak dalam kehidupan kita, Dampaknya adalah :

  1. Menjadi ciptaan baru

Kata baru : Bukan menujuk kepada sesuatu yang baru tetapi sebuah kondisi perubahan kualitas hidup. Menjadi “ciptaan baru” bukanlah mengenakan tubuh baru, melainkan tetap dengan tubuh kita sekarang, namun ada sesuatu yang baru, yang ditanamkan dalam tubuh kita. jadi ada sebuah perubahan dari kehidupan yang penuh dosa menjadi hidup penuh iman. Yang ditanamkan oleh Tuhan, melalui kematian Kristus di atas kayu salib adalah instrument iman. Iman menjadi semacam receiver untuk menangkap signal kehendak Allah yang harus dilakukan dihidup kita. kalau kita hidup baru maka gelombang iman itu akan mempengaruhi kita sehingga “Syalom” ada dalam hidup kita.

Sampai kapan virus corona ini akan berhenti karena ada banyak perang yang sudah dilakukan untuk menangkal virus ini, tetapi perang itu bukan hanya argument tetapi juga menyerang jiwa. Jiwa kita terinfeksi dengan kekuatiran, kecemasan dan juga dengan rasa takut. Dalam keadaan demikian yang kita butuhkan adalah pelindung iman yang akan membawa damai sejahterah dalam kehidupan kita, datang dan hampiri Tuhan minta Tuhan ubahkan kita sehingga kita memiliki instrument iman dan juga “Syalom” dalam diri kita.

  1. Menjadi pelayan pendamaian

Orang yang telah memiliki hidup yang baru pasti hidupnya tidak akan tenang kalau melihat orang lain belum mandapatkan pendamaian dengan Tuhan. cara kita mendamaikan orang lain adalah dengan menyampaikan injil sebagaia kabar sukacita kepada orang lain, yang kedua adalah dengan mempraktekkan hidup baru sehingga Kristus nampak dalam kehidupan kita.

Jemaat mula-mula, Petrus menemui ada 3 ribu orang yang telah didamaikan dengan Allah. Orang -orang ini memiliki iman yang benar dihadapan Allah. Kehidupan memang tidak selalu baik perubahan hidup mereka alami, memilih iman atau uang sehingga mereka bisa mepertahankan hidup? tetapi ternyata orang-orang yang berkecukupan membantu dan memberikan pelayanan pendamian kepada jemaat mula-mula. Pelayanan pendamian harusnya hidup dalam kehidupan keluarga dan kehidupan orang banyak. mungkin ada orang disekitar kita yang perlu kita damaikan kehidupannya sehingga mereka bisa merasakan kasih Allah dalam kehidupan mereka.

 

          Mother Theresa, Tidak semua dari kita dapat melakukan hal-hal besar. Tetapi kita dapat melakukan hal-hal kecil dengan penuh cinta. Di Turki punya kebiasaan yang unik, orang kalau beli roti 2 atau 3 akan membayar roti itu lebih, jadi membayar untuk 4 roti atau lebih. Semua  ini dilakukan untuk mengisi keranjang yang ada disudut toko. Mereka yang tidak bisa maka roti bisa mengambilnya dan mereka bisa makan dengan gratis. Orang yang tidak bisa maka ini ketika mereka bisa makan maka mereka akan membeli roti dan membayar lebih, sehingga yang terjadi adalah kehidupan yang saling tolong menolong. Mother Theresa, Jika kita tidak bisa memberi makan seratus orang, maka beri makan satu orang hari ini!

 

          Allah sudah memberikan AnakNya Yesus Kristus sebagai korban pendamaian untuk kita semua sehingga kitab oleh lepas dari ikatan dosa, maka kita ini harusnya yang sudah menerima pendamaian itu menjadi duta-duta pendamaian. Karena Salib menunjukkan kepada kita bahwa hubungan kita dengan Allah sudah didamaikan (Garis vertical) dan Juga mendamiakan hubungan kita dengan sesama (Garis horizontal).

Penulis: Pdt. Hadi Sugianto Lie