Penderitaan Itu

          Cs. Lewis, Tuhan memakai penderitaan sebagai megaphone untuk membangunkan dunia yang sedang tuli. Tuhan memakai penderitaan juga untuk membangunkan orang Kristen dari keadaan mereka yang sedang tertidur. Pada masa-masa ini dalam penderitaan biasanya orang Kristen harus banyak berdoa ataupun membaca firman Tuhan, saya tidak tahu bagaimana respon jemaat dalam penderitaan?

 

          Orang-orang Israel mengalami penderitaan di Mesir karena ditinggal Yusuf dan juga Firaun mengenal baik bangsa Israel. Firaun yang tidak mengenal baik Israel melakukan kerja paksa untuk menekan laju pertumbuhan populasi bangsa Israel. “Tuhan telah memperhatikan dengan sungguh kesengsaraan umat-Ku.” Apa artinya? Tuhan sudah meneliti – mengobservasi, Tuhan tahu kualitas penderitaan bangsa Israel di Mesir. Tuhan telah mendengar seruan mereka, Apa artinya? Tuhan tidak sekedar mendengar, tetapi Tuhan mendengar dengan memberi perhatian – memberikan telinga dan hati-Nya. Tuhan memberikan telinga dan hatinya pada saat bangsa Israel berseru dalam penderitaan. Tuhan telah turun melepaskan mereka, Apa artinya? Tuhan telah ada di tengah-tengah bangsa Israel, untuk melepaskan mereka dari penderitaan. Jadi bisa dikatakan bahwa dalam penderitaan Israel, Allah bersama-sama dengan bangsa ini menghadapi penderitaan dengan ini mereka mendapatkan sebuah harapan. Antara penderitaan dan harapan ada ruang kosong yang harus diisi dengan sesuatu. Bangsa Israel sudah mendengar kegerakan karena Tuhan ada bersama dengan mereka tetapi dalam waktu itu mereka terus ada dalam penderitaan.

 

          Mengisi ruang kosong antara realita dan penderitaan, tetapi sebelum itu mari kita bertanya, apakah penderitaan itu menjadi sebuha masalah atau bagaimana kita memandang penderitaan. Kalau kita memandangnya sebagai masalah maka kita akan berusaha mencari jalan keluar dan menyelesaikan masalah. Sebagai contoh Abraham, dia tidak memiliki keturunan dari Sarai. Sarai mengambil Hagar sebagai jalan keluar dan akhirnya Isamael lahir dari Hagar. Ketika melihat itu Sarai manjadi jengkel dengan Hagar dan Ismael, yang akhirnya Sarai mengusir dan membuang mereka. Jalan keluar yang diusahakan sendiri biasanya membawa kita makin jatuh dalam dosa. Berbeda jika kita melihat penderitaan sebagai sebuah bagian yang dibarikan Allah untuk perjalanan iman. Penderitaan kalau kita melihatnya dengan demikian maak kita tidak akan terburu-buru mencari jalan keluar karena kita berpusat kepada Tuhan sehingga kita terus memohon hikmat kepada Allah. Yusuf adalah orang yang memandang penderitaan secara benar, Yusuf Ikhlas dalam menjalani penderitaan. Dia menjalani semuanya bukan menjadikannya sebagai sebuah masalah tetapi dalam penderitaan dan juga pergumulan dia belajar bahwa ini adalah untuk perjalanan hidupnya.

 

          Penderitaan muncul dalam kehidupan kita, janganlah terlalu terburu-buru berkata dimana Tuhan? Padahal Tuhan ada bersama-sama dengan kita. Yesus Tuhan mengalami penderitaan bahkan penderitaanNya melebihi penderitaan yang kita rasakaan ini berarti bahwa Yesus ada bersama-sama dengan kita dalam perjalanan kehidupan kita ini. Semua akan kita tinggalkan, yang kita cari dalam dunia adakah sebuah pelajaran hidup untuk menghadapi penderitaan itu. Penderitaan harus dijembati menuju kepada harapan jawabannnya adalah melalui iman supaya kita dapat menjalani kehidupan ini bersama dengan Tuhan. “Penderitaan itu bukan masalah, tetapi salah satu bagian yang harus ikut serta dalam perjalanan iman kita.” Perjalanan iman ini akan membawa kita kepada kedewasaan, pendertiaan itu penting dalam perjalanan iman sampai Tuhan menetukan titik akhir kita.

 

          Salah satu penyakit iman yang berbahaya adalah saat menganggap penderitaan sebagai masalah! Kalau kita menjadikan penderitaan adalah masalah maka itu akan membuat kita jatuh kedalam pencobaan yang menghasilkan dosa, tetapi rangkulah dan berdamailah dengan penderitaan yang akan mendewasakan kita.

Penulis: Pdt. Hadi Sugianto Lie