My journey, Your story

        Hari ini adalah hari yang istimewa karena pada hari ini dirayakan sebagai Hari pentakosta, tetapi maknanya kurang begitu mengena. Hari pentakosta terjadi di hari pentakosta, arti harafiah adalah hari kelima puluh setelah paskah. Orang yahudi akan pergi ke Yerusalem untuk mempersembahkan korban pada hari pentakosta, sehingga banyak orang yang berkumpul ke Yerusalem dari berbagai daerah untuk beribadah dan mempersembahakan korban. Pada waktu itu juga ada peristiwa besar yang adalah hari dimana turunnya roh kudus. Para rasul mendapat Curahan Roh Kudus dengan tanda angin yang begitu keras sehingga mereka bisa berfirman dengan Bahasa lain, tetapi bahsa lain ini bukan Bahasa Roh yang harus diterjemahkan. Tetapi hari ini kita tidak akan membahas itu tetapi, belajar dampak dari Roh kudus yang dicurahkan.

       

        Ketika Roh Kudus turun banyak terjadi pertobatan dan ada baptisan roh yang tidak akan hilang dalam diri kita sehingga terjadi perubahan dalam kehidupan mereka, mereka bertekun belajar firman Tuhan, bersekutu, melakukan perjamuan, berdoa dengan tekun (42-43), mereka bersatu, saling membantu dan berbagi dengan yang lain (44), menjual harta dan membantu, ini artinya adalah menjual dan menolong mereka dalam keadaan yang miskin, bukan untuk orang lain.  (45), mereka bersehati dan berkumpul dan slaing mengasihi satu dengan yang lain (46), memecahkan roti dan makan bersama dengan orang miskim (46), dengan tulus hati untuk melayani orang lain (47). Melihat sikap hidup jemaat mula-mula banyak orang tertarik dan disukai dan Tuhan juga menambahkan orang-orang percaya untuk kehidupan mereka. Gaya hidup yang berubah menarik dan membuat orang menikmati serta melihat Tuhan Yesus dalam kehidupan mereka. Gaya hidup ini juga harus tumbuh dan hidup dalam kehidupan jemaat sekarang karena dengan demikian kita dikenal sebagai pribadi yang mendapat anugrah dari Roh kudus dan sebagai anak Tuhan Yesus Kristus. Hidup yang telah berubah ini adalah bukan menjadi cerita diri kita tetapi menjadi milik Tuhan. my journey, Your story, biarlah kehidupan kita yang kita jalani ini menjadi milik Tuhan dan Tuhan yang punya cerita untuk kehidupan kita.

 

        Allah yang menulis adalah Allah yang menulis cerita yang sempurna, sehingga jangan ragu dan juga tetap menjalani kehidupan kita. Biarlah Roh Kudus dalam kehidupan kita menolong kita untuk menjalani kehidupan ini. Roh Kudus dalam kehidupan kira tidak bisa hilang tetapi bisa padam (1 Tesalonika 5:19) dan juga berduka (Efesus 4: 17-32). Jika Roh kudus bisa padam dan berduka, maka bagaimana kita menjaga kehidupan kita tetap bisa menjaganya. Hubungan Tuhan dan kita adalah hubungan seperti suami dan istri dalam sebuah pernikahan. Komunikasi adalah hal yang tepat untuk membuat hubungan ini tetap akan ada pada tempatnya, komukasi harus dua arah, bukan hanya berbicara saja tetapi juga mendengar. Ini mungkin susah apa lagi membangun komunikasi antar kita dengan Tuhan, kita yang terbatas dan Tuhan yang tidak terbatas. Maka yang harus kita lakukan adalah belajar bertekun mengenal Tuhan lewat firman Tuhan, bertekun berdoa, bertekun berbicara kepada Tuhan (bukan hanya meminta, tetapi permohonan ingin mengerti apa yang Tuhan inginkan terjadi sehingga roh kudus boleh membimbing kita). Tuhan menulis cerita kita adalah sempurna, tugas kita adalah menemukan apa yang Tuhan ingin terjadi dalam kehidupan dan memohon Tuhan untuk terus memberikan roh yang tidak padam dan berduka serta sukacita yang ada dalam kehidupan kita. Kalau kita melakukan apa yang Tuhan mau maka Tuhan akan mencurahkan berkat. Jangan mengharapkan berkat tetapi biarlah yang menjadi tujuan utama kehidupan kita ambil bagian untuk bisa taat dan melakukan kehendak Bapa serta taat kepada roh kudus. Mari kita mewujudkan gaya hidup yang baik dan Bersama mewujudkan kehidupan seperti jemaat mula-mula.

Penulis: Ls. Lisa Huang