Be A Winner

          Bisikan kalimat yang tidak benar banyak masuk dalam pikiran manusia, bisikannya seperti kamu tidak berguna, kamu tidak becus, kamu tidak seperti dia, balas saja dia dan pikiran jahat. Bukankah ini juga yang kita alami dalam kehidupan kita tetapi mungkin tidak separah seperti bisikan yang akhirnya membuat kita bunuh diri mungkin hanya bisikan yang bisa menghasut untuk berbuat yang tidak baik kepada orang lain. Lalu dengan demikian siapakah musuh kita sebenarnya?

 

          Paulus seorang yang membela Yesus, pada suatu waktu akhirnya harus merasakan di penjara, karena ia mengalami tekanan, fitnah dan juga banyak lagi yang membuat dia akhirnya di penjara. Di dalam penjara Paulus meminta untuk teman-temannya mendoakan dia sehingga dia bisa menghadapi semuanya ini dengan baik. Di penjara Tuhan memberikan inspirasi yang merupakan bagian dari kitab yang kita pelajari ini. Kalau kita mengalami hal-hal yang menekan kita, mendapatkan firnah ataupun penindasan serta hasutan, maka bagaian alkitab ini memberikan jawaban bagaimana seharusnya sikap kita:

  1. Waspada dari Tipuan Iblis

Iblis bisa memakai cara apapun untuk menindas orang percaya melalui banyak hal, dalam bagian ini iblis bisa menggunakan pemerintah atau penguasa-penguasa. Mereka bisa saja berlaku tidak adil, mendesak dan menekan kepada kita sehingga membuat kita terhasut dan juga melakukan pemberontakan kepada mereka. Iblis juga memakai pribadi, maksudnya ialah orang bisa provokator yang akan menghasut orang lain, menfitnah dan melakukan ketidak adilan kepada kita, sehingga dengan demikian kita tidak boleh terhasut dan harus hati-hati kepada tipuan Iblis.

  1. Senantiasa Waspada dengan menggunakan Senjata Allah

Kita harus memperlengkapi diri kita dengan senjata Allah, berikat pinggankan kebenaran, berbaju zirah keadilan, Berkasutkan injil ketika ada kesempatan datang kita siap sedia untuk mengabarkan injil Yesus, perisai iman yaitu menaruh diri kepada kebenaran firman Tuhan, ketopong keselamatan yaitu memakai dan bersyukur terhadap setiap keselamatan yang diaplikasikan melalui kebajikan, pedang Roh yaitu menggunakan firman Tuhan sehingga hati kita tidak menyeleweng. Semua ini kita harus pakai sehingga kita kebal tehadap tipu muslihat dari Iblis.

 

          Ayub perna mengalami sebuah tipuan dari iblis kepada dirinya, semua harta benda miliknya habis, anak-anaknya mengalami musibah, mengalami sakit bara yang menjijikkan, ditinggalkan oleh istrinya bahkan terkahir dia dihujat oleh sahabat-sahabatnya. Dalam keadaan yang demikian Ayub berkeluh kesah merasakan provokasi dan tekanan dari iblis. Tetapi dalam bagian ini Ayub tidak meninggalkan Allah dan berhasil melewati semuanya dengan baik, karena Ayub menggunakan senjata Allah.

 

          Iblis bisa kapanpun membuat kita resah dan kuatir karena provokasi dan hasutan yang dia buat. Semua itu membuat kita lemah dan juga putus asa serta membuat kita berfikir tidak baik, maka selalugunukan senjata Allah dalam kehidupan kita sebagai sebuah perlindungan yang ampuh. Menjadi pemenang itu selalu mendekat kepada Allah, seperti baju perang yang melekat di badan. Menjadi pemenang itu adalah kasih karunia Allah, selalu waspada adalah bagian yang harus kita kerjakan terus menerus. Kristus telah mengalahkan maut dan bibit kemenangan ada didalam kita maka mari kita kenakan baju zirah senjata Allah. Orang yang menang dari hasutan iblis adalah orang yang tidak membalas orang lain dan selalu bertekuk lutut dihdapan Allah.

Penulis: Pdt. Hadi Sugianto Lie